Selamat datang di kontrakan baru! Awal bulan ini kami memilih pindah tempat tinggal. Setelah kurang lebih lima bulan di kontrakan yang lama, kami memutuskan butuh tempat tinggal yang sedikit lebih lega. Setidaknya agar aku bisa belajar masak. Karena ketika di kontrakan yang lama, aku sama sekali tidak pernah di depan kompor. Kompor satu tungku yang dibawa jauh-jauh dari kampung, tiap hari hanya aku pandangi tanpa pernah dipasang tabung gas. Hasilnya, aku dan suami selalu beli makanan di luar. Boros? Pasti. Tapi, kami melakukan itu memang karena kontrakan lama hanya satu petak, sehingga tidak cukup jika dipasang kompor. Sekalinya memasak, itu pun hanya memasak nasi atau sop yang bisa menggunakan magic com. Kontrakannya yang terlalu kecil, atau mungkin memang aku dan suami yang tak pandai menata tempat? Pada akhirnya, di sini kontrakan kedua yang aku tempati bersama suami. Kami memilih jauh dari pusat kota. Sebuah rumah dari pemilik warung makan di dekat tempat kerja suami yang