Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2014

Jadi Santri 3 Hari

Aku tak pernah merasakan tinggal di lingkungan pesantren. Tapi hari itu membuatku merasa menyelami lebih dalam lautan Islami di IPT J Siapa sangka niatku untuk mengikuti UKI masih berlanjut hingga kini menjadi tentor. Namun aku sedikit beruntung atau malah satu-satunya pengurus yang hoki. Betapa tidak, selama aku menjadi pengurus, aku sama sekali tak pernah mengikuti satu pun rangkaian persyaratan menjadi pengurus, seperti magang dan mengikuti IPT. Mengikuti IPT itu wajib bagi pengurus, lah aku udah sejauh ini eh sama sekali belum pernah ikut IPT. Apa si IPT itu? IPT kepanjangan dari Islamic Personality Training bahasa singkatnya tekad (training kader). Karena aku sudah menjadi pengurus, justru ini menjadi beban jika aku belum mengikuti IPT. Nah, tanpa pikir panjang akhirnya mengikuti IPT susulan bareng maba 2014 kulakukan. Aku ngga berpikir kalo nanti disana aku paling tua, atau aku paling krik krik. Untungnya ada temen yang ngajakin sesama 2013 Ani, jadi ya ayo cus iku

Lagi dan Lagi

Sekali menonton, pertandingan dah bubar Dua kali menonton, pertandingan dibatalkan dan berujung kalah WO Ketika mau masuk sekre, segerombolan laki-laki bahkan ada yang cenglu membawa serta drum dan toa. “Mau ada pertandingan ya?”, tanyaku. “Iya kak, rektor cup,” jawab maba. “futsal apa?” “bukan kak, sepak bola di Gor Soesoe.” Wah ada pertandingan bola. Pengin nonton, batinku menggerutu. Ketika loncat ke dalam sekre, aku lihat Tri temanku berada di depan sekre. “Nonton bola yuk?” ajakku. “Ayo, kamu bawa motor?” tanya Tri. “Yah tapi aku ngga ada motor yaah,” jawabku. “Eh kan ada motor Caca, pake motor Caca yuk?,” “Ayoo.” Cusss langsung menuju Gor Soesilo Soedarman yang berada di kampus belakang. Wiih... girangnya aku, akhirnya nonton pertandingan sepak bola. Ngga kepikiran bakal terjadi suatu apa pun, kaya yang semester silam. Pas udah ke gor eh yang lain malah pada turun gara-gara pertandingan udah bubar. Nah kali ini kan aku berangkatnya bareng supor

Sekelebat Tulisan

Ada yang lagi nunggu tulisanku nih, eciyee akhirnya ada yang baca haha. Sebenarnya banyak tulisan yang masih aku simpan dalam laptop dan belum sempat terposting. Hal ini karena kegiatan rapat dan perkuliahan yang membuatku melupakan waktu untuk membuka blogger.com hehe. Padahal si ngga sibuk. Cuma lupa aja buka alamat itu, seringnya langsung buka trianawd.blogspot.com. Halah apalah intermeso di atas. Harusnya tulisanku sedikit agak lumayan bermanfaat eh ini malah postingan tanpa tema asseeeek. Yang penting namanya posting kan? Judulnya aja sekelebat, jadi kusudahi saja tulisan ini. Semakin banyak nanti semakin terpesona, dipending dulu deh auranya buat tulisan-tulisan selanjutnya. Hahaha Sekian J

Menyoal Pekerjaan

“ketika memutuskan untuk berhenti, maka kesempatan tidak datang dua kali...” source.net Apa itu pekerjaan? Kerja adalah suatu kesempatan bagi kita untuk menimba lebih dari sekadar ilmu, di dalamnya ada pengalaman dan yang terpenting di gaji. Kerja adalah suatu kesempatan. Dimana dari jutaan orang yang mengharapkan pekerjaan hanya sepernya saja yang berhasil mendapatkan pekerjaan sesuai di bidangnya, mendapatkan pekerjaan serabutan, dan mendapatkan pekerjaan karena turunan (bapaknya bos ya anaknya ngikutin). Dan sisanya mereka pengangguran. Kerja tak semua orang bisa bertahan karenanya. Ada faktor lingkungan seperti teman kantor, suasana lingkungan pekerjaan, sampai tetangga dan kantin di sekitar. Segala yang ada tak semuanya memberi kenyamanan bagi para pekerja. Begitupun jika tak ada semua fasilitas pekerjaan menjadi tidak produktif. Kenapa ingin berhenti bekerja? Bekerja itu tak mudah didapat. Sekalipun sudah berhasil mendapatkan sesuai bidangnya, namun dalam

Eval Perdana

Yang ada hanya mata yang sayu dengan kepala tertunduk... Tulisan pertama di media buletin kampus, awalnya membuatku sedikit agak merasa bangga. Namaku tercantum dengan lengkap tanpa nim, dan disitu menunjukkan akulah pembuatnya. Ya, mungkin bagi orang awam tahunya itu tulisanku. Murni hanya aku yang membuat. Tapi bagi kalangan persma tentu tahu yang namanya editing dan segala macam perubahan yang dilakukan oleh redpel dan pimrednya.  Dan bagiku hal tersebut tak membuatku agak bangga, tapi masih ada sedikit. Siangnya terbit, malamnya evaluasi. Eval dari selama proses pembuatan media buletin tersebut. Banyak yang dibahas lebih tepatnya banyak yang perlu diperbaiki. Balik lagi karena namaku tercantum sebagai penulis berulang kali ditanya perasaan mengenai hasil tulisan di media tersebut. Ingin rasanya tak usah bercerita, cukup dengan ekspresi saja. Kepala tertunduk melihat banyak kekurangan di tulisan tersebut. Kepala tertunduk karena hasil tulisan belum enak dibaca dan cenderu