Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2014

Manfaatkan Waktu

Ini waktu senggang. Ketika tak ada hal lain yang ingin kita lakukan, pasti ada satu hal bahkan banyak hal yang bisa dilakukan. Salah satunya yang sedang kukerjakan. Iya, menulis. Ketika tak ada orang yang dapat menemani kita untuk bercerita, ceritakanlah pada tulisan. Rangkaian kata ini tak akan bosan mendengar keluh kesah kita. Ketika sibuk jenuh dan penat, istirahatlah sejenak untuk sebuah tulisan. Ceritakan kesibukanmu maka tulisan akan menggambarkan kegiatan yang sedang dilakukan, dan mengurangi kepenatan dalam pekerjaan. Mungkin aku memang tak begitu pandai untuk merangkai kata, tapi aku senang jika disuruh menulisnya. Aku bisa menulis apapun semauku di kertas, laptop, bahkan yang sekarang ini gemar aku isi yaitu diblog pribadiku. Awalnya aku ingin menulis tulisan yang bermanfaat, bermutu, dan dapat membantu banyak orang jika sedang mencari referensi. Sayangnya, hasil dari tulisanku tidak semua bermanfaat untuk orang lain, hehe. Aku juga tak ingin hanya sekadar sp

Selamat Datang

Di waktu malam yang tak panjang ini, singkat cerita aku akan memasuki dunia baru. Dunia yang menjadi dambaanku. Keinginanku tercermin di sana. Banyak tantangan di depan. Pertama berhasil kuhadang, kedua berhasil menghindar, ketiga mencoba melawan, keempat belajar bertahan, kelima inilah saatnya mengejar impian. Setiap orang pasti punya mimpi. Tak jarang mimpi kita akan berlawanan dengan orang di sekitar, bahkan dengan diri kita sendiri. Mimpiku tetap menjadi milikku. Selamanya akan kugenggam. Tak akan dan tak ingin kulepas. Meski berat dan harus bertahan selagi masih dalam proses. Proses untuk mengejar mimpi. Sebentar lagi aku ingin ada ucapan “selamat datang” dalam dunia baru. Dunia mimpiku yang memasuki langkah pertama. Perjalanan masih panjang, aku berusaha akan kunikmati semua. Kunikmati prosesnya. Kujalani langkahnya. Semoga aku bisa!

Ternyata Hujan

Ternyata hujan hanya terjadi di fisip Malu sekali ketika di perempatan Hanya aku yang memakai mantel Hujannya pilih kasih Terlalu sayang sama fisip Sedangkan yang lain dibiarkan mengering Ah, tidak di perempatan yang lain Hujan kembali mengguyur Meski kecil rintik rintik Membasahi mantelku yang hendak mengering Sedangkan pengendara lain Acuh tak mengindahkan hujan                          Biarlah hujan mau turun dimanapun Sesuka tetesan airnya

Ketika Hati Telah dibungkam

Terkadang kata yang terucap memang tak sejujur hati yang berkata Terkadang lidah ini dengan mudah berbohong meski hati memberontak Terkadang itu dilakukan dengan sengaja dan tanpa merasa bersalah Terkadang itu tak pernah kita hiraukan Jika seorang pemimpin mampu bersilat lidah Akan seperti apakah rakyatnya? Jika seorang pemimpin mengajarkan kita yang demikian Negeri ini akan dipenuhi dengan kemunafikan Ketika tak ada lagi pemimpin yang dapat dipercaya Kepada siapa lagi rakyat akan dibimbingnya Ketika tak ada lagi kejujuran di lidah kita Bersiaplah untuk menuai bencana Janji-janji yang terlontar memang sungguh mudah untuk dikenang Janji yang terlontar dianggap tak wajib untuk menjadi kenyataan Janji-janji manis hanya berlaku saat musim kampanye tiba Selebihnya janji-janji besar hanya angan-angan tak kunjung menjadi nyata Ketika hati telah dibutakan dengan kekuasaan Ketika mata telah dibungkam dengan harta kekayaan Ketika mulut telah dibeli de

Asal-asalan

30Hari telah usai Tapi rasa ingin menulis masih tetap ada Sekadar momen sesaat Tapi jika dituangkan akan lebih bermakna Mungkin tak akan banyak berkata Karena hari ini belum kubuat cerita Jika ada kesempatan akan kubuat lebih panjang Rangkaian kata sampai baris terbelakang Baiklah akan kucukupkan Meski ini dapat dihiraukan Namun sekedar berkunjung tentu akan sangat kunantikan Sekian dan sampai jumpa depan Terima kasih dan selamat malam 

Zaki yang Tak Kembali

“Zaki!”  “Hadir Bu!” “Zata!”  “Hadir Bu!” “Baik sekarang kita lanjutkan pelajaran minggu lalu...” tutup ibu guru selesai mengabsen murid-muridnya.  Ya, begitulah selama tiga tahun daftar absen selalu sama, Zaki dan Zata. Tiga nama terakhir yang selalu satu kelas selama SMA. Mendengar namanya terpanggil, kemudian namaku terpanggil, bagaikan tulisan nama pada undangan pernikahan. Iyaa, itu bayanganku terhadapnya. Bayangan yang selalu muncul setiap kali guru mengabsen murid-muridnya. Senyum terpancar merekah dari wajahku yang lugu dan pendiam. Yaa hanya bayangan dan selalu membayangkan sosoknya. Zaki laki-laki berkulit putih, kacamata hitam, rambut lurus dan selalu terlihat rapi namun tak pernah terlihat cupu. Zaki seorang siswa SMA yang mengambil ekstrakurikuler musik sebagai vokalis band dan pencinta alam yang banyak digandrungi oleh wanita-wanita di sekolah ini. Ah, aku hafal jika harus mendeskripsikan sosoknya secara detail.  Selama ini aku hanya diam dan selalu

Sedang Tak Ingin...

Sedang tak ingin menulis panjang meski niat awal ingin menulis cerpen Sedang tak ingin menulis panjang meski masih semangat untuk berpikir Sedang tak ingin menulis panjang hanya sekadar cerita kecil Cerita di perjalanan ketika aku hendak ke kampus Ya, ketika aku di sebuah jalan Jalan yang hampir kulewati setiap hari Hafal dan sangat hafal kondisi jalan Hingga bangunan di kanan-kirinya Malam ini ditemani rintikan hujan Roda motor mengantarku ke kampus Di sebuah jalan yang biasa kulewati Terlihat sosok nona manis hendak menyeberang Entah mengapa jalannya terlihat “aneh” Entah benar atau tidak namun ini hanya dugaanku Nona manis seakan sedang menggoda pengguna jalan Dengan baju hitam ketat dan tas dipundaknya Ah, ku berdoa semoga aku salah duga Sebagai sesama wanita, sedih melihat dia yang demikian Semoga ku salah kira Bahwa dia bukanlah yang demikian Sedang tak ingin melanjutkan cerita ini Karena aku tak dapat bercerita lebih Sebagai

Berpikiran Sama

Pernahkah terpikirkan bahwa pikiran yang sama bukan hanya ada pada anak kembar? Ternyata orang yang sedang berkendara juga sering memiliki pikiran yang sama. Sama dalam hal ini berarti ketika seseorang sedang mengandarai kendaraanya, maka hal yang ada dipikirannya adalah kendaraan, motor, mobil dan rambu-rambu. Jika lampu merah pasti semua berhenti. Jika hijau sudah pasti mereka jalan. Coba bayangkan, pikiran yang paling sama adalah ketika seorang pengendara berpapasan dengan pengedara lain persis di depannya. Refleknya pasti ada dua, jika berhenti maka keduanya berhenti dan tidak ada kecelakaan, jika tambah kecepatan pasti dua-duanya akan ngerem mendadak dan terjadilah kecelakaan. Berarti mau berhenti ataupun melaju terus pengendara akan memikirkan hal yang sama. Lucunya ketika kita sedang mengendarai sendiri kendaraan yang kita naiki, melihat kendaraan lain berhenti juga ketika berpapasan itu bisa dikatakan not responding hehe. Ada kali membutuhkan waktu tiga detik diam kedua-

Kartun Anak kok Kisahnya Pacaran?

Pacaran zaman sekarang sudah dianggap hal yang lumrah oleh banyak orang. Melihat orang pacaran di tempat umum biasa-biasa saja. Rasanya negeri ini sudah menjadi duplikatnya budaya barat. Pacaran menjadi tidak lumrah jika dimasukkan ke dalam tayangan anak-anak, khususnya kartun yang paling banyak digemari anak-anak. Betapa kagetnya menonton tayangan Avatar kartun anak yang tayang sore hari, di situ ada dialog seorang anak kecil mengatakan, “Aku tau bagaimana caranya menarik perhatian laki-laki,” sembari senyum bangga dan bahagianya bocah sekecil itu berkata demikian. Dalam hatiku, “Whaaaaat! Apaaa, anak kecil sudah bisa menarik perhatian lawan jenis dengan centilnya, kalau besar bakal jadi apa?!!”. Sedih, memalukan bagiku melihat kartun dengan dialog yang tidak sewajarnya diucapkan oleh seorang anak kecil. Memang kebanyakan kartun yang tayang di televisi Indonesia adalah kartun hasil impor dari luar negeri. Negara Jepang adalah negara produksi kartun yang paling banyak, tidak hera

Aku yang Egois

Tak gampang menulis judul di atas. Tapi ini mencoba membuka mata, melapangkan dada, melihat kenyataan bahwa aku sekarang ini agaknya menjurus ke arah demikian. Yang ingin kuucap sebagai pembuka adalah “maaf”. Maaf untuk segala ke-egoisanku sekarang ini. Aku merasa kalian tak menjadi prioritas teman bermainku lagi. Dengan segala perbedaan jarak, kesibukan, dan kepentingan masing-masing, tak dipungkiri sekarang ini kita teramat jarang untuk bertatap muka. Bahkan sekadar menyapa lewat smspun tidak. Paling-paling hanya Lani yang masih sering mengirim pesan tentang keadaannya, dan bagiku itu hal yang tak terlalu penting, hehe. Meski aku kadang tertawa sendiri membaca sms Lani. Kawan, sekarang ini berapa sering kita bertemu lengkap berempat seperti masa SMP dulu? berapa sering kita bermain berempat untuk berkaraoke dan makan bersama? dalam tahun ini saja adakah kita kumpul berempat untuk merayakan ulang tahun masing-masing? Renungkan sendiri, apakah ada jawaban iya dari pe