Rabu, 09.08.23
Sembilan hari sudah aku
berhenti dari pekerjaan. Aku memutuskan untuk berhenti bekerja demi lebih dekat
dengan suami. Perjalanan berangkat kerja dari jam 5 subuh dan pulang jam 9
malam, menyita waktu lebih banyak di luar ketimbang di rumah.
Selepas menikah, hampir-hampir
aku tidak punya waktu untuk mengurus urusan rumah tangga. Lebih banyak suami
yang mengerjakan. Mulai dari mencuci baju, mencuci piring, membereskan rumah,
hingga menyiapkan makanan, suami lebih sering mengerjakan atas dasar
keinginannya. Suami takut, kalau aku sampai jatuh sakit karena bolak balik
perjalanan yang cukup jauh.
Kondisi seperti itu tak
berjalan lama. Kurang lebih hanya dua setengah bulan pasca menikah aku berhenti
dari pekerjaan. Tentunya, setiap keputusan pasti ada yang harus dikorbankan.
Bila ditanya, apakah rindu akan pekerjaan? Apakah ingin kembali menjadi wanita
karir? Apakah ingin bisa menghasilkan uang sendiri?
Jawabannya iya dan tidak.
Iya
karena aku ingin menjadi wanita yang mandiri, bisa menghasilkan uang sendiri,
bisa berguna dan bermanfaat serta menyalurkan ilmu yang dimiliki.
Tapi aku tidak akan
pernah menyesali setiap keputusan yang diambil.
Uang, barangkali bisa
dihasilkan dari mana saja, dan pekerjaan tidak melulu harus di luar rumah atau
harus bergantung dengan orang lain. Aku yakin suatu saat nanti akan ada jalan
untuk aku bisa memulai kembali, setidaknya menyalurkan sedikit ilmu yang aku
miliki. Seperti saat ini, aku bagikan cerita yang kulakukan selama sembilan
hari.
Setiap hari aku
selalu menuliskan kegiatanku di laptop. Walau hanya seputar
kosan, dari bangun tidur sampai tidur lagi, rasanya setiap kegiatan perlu untuk
dicatat selagi kita masih bernapas. Aku lebih nyaman melakukan hal ini,
setidaknya agar aku tetap mengingat hari. Hari demi hari yang aku lakukan harus
ada perubahan. Meski belum signifikan, minimal perubahan untuk diriku sendiri.
Awal mula menjadi IRT rasanya
waktu tetap berlalu begitu cepat. Tak ada beda dengan masih bekerja. Aku mulai
melakukan pekerjaan rumah yang bagiku sebagai pengganti kegiatan saat aku masih
bekerja. Dari bangun tidur, aku cukup membangunkan suami. Perihal sarapan
kadang suami yang beli di depan kosan, atau aku yang sedang ingin jalan-jalan
beli di depan kosan. Hanya sepuluh langkah dari pintu kosan, nasi uduk enak
sudah bisa kami nikmati untuk sarapan.
Kegiatan seperti mencuci baju
dan piring, bergantian dilakukan olehku dan suami. Seminggu pertama rasanya aku
mulai mengalami kebosanan. Aku meminta suami untuk download drakor sebagai
penghibur beserta speaker bluethoot sebagai penunjangnya.
Selama ini aku jarang memasak,
atau hampir tidak pernah. Pasalnya, kosan yang ditempati terbatas untuk
dijadikan dapur, walau sebenarnya peralatan memasak mulai dari kompor, penggorengan
serta pisau sudah tersedia hasil dari kado teman-teman semua. Aku dan suami
masih harus bersabar mencari tempat yang lebih lega lagi, dan bisa membuatku
memasak di dapur.
Karena aku tidak memasak, aku
menjadi punya banyak waktu untuk melakukan kegiatan rumah tangga lainnya. Basic
skill seperti menyapu, mengepel, mencuci, menjemur dan menyetrika akan aku
kerjakan walau suami juga sering bergantian melakukan. Aku bisa mencuci sambil
mendengarkan musik dengan speaker bluethoot, aku bisa menyetrika sambil
menonton drakor ber episode episode. Tinggal yang menjadi PR adalah aku masih
malas untuk berolahraga. Niat untuk berolahraga sudah ada, buktinya aku banyak
mengumpulkan video-video olahraga baik itu di ig, youtube atau tiktok, tapi
sejak resign hingga hari ini semua itu masih menjadi niat belum terlaksana.
Hanya sekali, waktu itu aku
melakukan senam SKJ mengulang nostalgia jaman SD, tapi durasinya hanya 6 menit, aku
mencari video yang pas dan paling banyak viewersnya. Meskipun hanya sebentar,
tapi jika mengikuti gerakan dengan benar, ternyata tubuhku cukup berkeringat.
Selain hiburan untuk menonton drakor, aku juga membeli novel. Kali ini aku mencoba membeli novel preloved, karena dilihat dari review sepertinya kondisinya masih bagus. Namun, sampai sekarang buku tersebut belum selesai aku baca. Ternyata godaan juga bisa muncul jika sudah menonton drakor. Akhirnya, buku di nomor sekiankan.
Satu lagi yang belum
kutuliskan, aku juga beberapa kali mengirimkan lamaran pekerjaan. Namun barangkali
rejeki pekerjaan di luar belum memihak padaku. Seperti yang aku tuliskan diawal
cerita, percayalah rejeki bisa datang dari mana saja. Semoga aku bisa segera memulai mendapatkan rejeki itu.
Sore harinya, aku akan
menunggu suami pulang dengan senyum ceria. Karena apapun kondisi kosan, suami
tidak pernah komplain atau minta dibereskan. Justru suami akan mengucapkan
terima kasih sambil membalas “sayang mau makan malam apa hari ini?”
NB: Tulisan
diselesaikan tepat di tanggal 17 Agustus 2023, bulan ketiga pernikahan aku dengan
suami. Happy anniv 😊
-
Komentar
Posting Komentar