Menutup akhir tahun dengan posisi baru, ketika awal tahun dengan pekerjaan baru. Semoga bergantinya tahun segera menuju status baru. |
Ketika tulisanku mewujud doa. Dua tahun lalu, aku yang jobless hanya menginginkan kerja. Dan awal tahun sudah mewujud nyata.
Singkat cerita, setahun di tempat kerja berpindah ke posisi berbeda. Dengan jobdes yang bertambah, namun tetap di tempat yang sama.
Dari perkenalan menuju bertahan. Dari belajar menuju berkembang. Meski aku terkadang lamban, tapi kemauan untuk sejajar selalu aku usahakan.
Satu dua kali mengeluh tentang kerjaan. Dua tiga dan lebih berkali-kali menikmati pekerjaan.
Jika tahun ini masih dalam penyesuaian, menata tahun depan dengan target yang sudah ditetapkan.
Setahunku tak hanya soal kerjaan. Ternyata 2021 juga menyediakan ruang perasaan. Untuk seseorang yang kukenal setahun ini juga, kabarnya sebentar lagi akan datang.
Ah, andai ini roman picisan. Berlarut-larut akan terbawa perasaan. Lain kali akan aku ceritakan. Bagaimana perkenalan terbawa perasaan.
Oh Tuhan, terima kasih nikmat dan anugerah-Mu yang sungguh luar biasa. Setiap tahunku penuh suka cita.
Dibalik syukur bahagia, rupanya beberapa teman mulai tak senada. Aku lelah menjadi pembeda. Atau terus menerus tak mau mengalah.
Rupanya bertambah usia bertambah pula hal-hal tak penting diributkan. Jeda, dari segala yang diributkan sepertinya menjadi pilihan. Berharap tahun depan menjadi baik-baik saja.
Setahun.
Selama setahun ini bahagiaku terasa dicukupkan. Bahkan dilebihkan.
Sekarang, giliran tahun depan menjadi bahagianya orang-orang yang menyayangiku. Ibu, dan bidadari-bidadari cantikku, dan seorang teman baruku yang baru tiba sehari di kota sebrang.
Semoga. Kata demi kata yang mewujud doa, segera satu demi satu menjadi nyata. Semoga.
Cukup sekian cerita singkatku di tahun ini. Sampai jumpa bersama Triana di tahun depan.
Sebelumnya, Desember
Sampai jumpa! Semoga sehat selalu yaaa.
BalasHapusTerima kasih, semoga sehat dan bahagia juga untuk tiwi !
Hapus