Langsung ke konten utama

Tips Mengobati Sakit Gigi dengan Bawang Putih


Tips ini didapat ketika saya mengalami sakit gigi dan sudah dua kali meminum obat. Karena merasa efek obat hanya membuat saya tertidur tapi setelah bangun justru rasa sakit kembali datang. Akhirnya saya mencoba cara tradisional yang didapat dari internet.
Berbekal penasaran dan coba-coba, diambilah satu buah bawang putih yang paling kecil. Langsung saya kupas kemudian dicuci. Karena ukuran bawang sudah kecil, jadi tak perlu lagi dibelah. Mulailah ambil pisau kemudian geprek bawang putih sampai agak hancur. Setelah itu langsung tempelkan pada gigi yang sakit.
Kebetulan waktu itu gigi geraham bagian belakang yang terasa sakit. Jadinya bawang langsung dimasukan ke dalam mulut dan diemut, diamkan selama 5 menit, seharusnya. Tapi selama itu saya ngga kuat. Ini karena rasa bawang putih pedas dan ngga enak. Kan mentah emang ada yang mau makan bawang mentah? Akhirnya cukup 2 menit setelah itu bawang langsung dibuang. Terakhir jangan lupa kumur dengan air hangat. Air hangat juga berfungsi agar rasa bawang cepat hilang. Kalo ingin tetep rasa bawang kumurlah dengan air putih. Saya si ngga kuat. Mual.
Ngga lama setelah itu, jenjreng jenjreng.... efek bawang langsung terasa.
Sakit gigi geraham saya sembuh. Ngga harus tidur untuk membuat efek bawang bekerja.
Sejak itu saya menjadikan bawang putih sebagai obat tradisional untuk sakit gigi. Pas itu juga pernah gusi yang bengkak. Karena kapok minum obat, akhirnya saya tetap pilih bawang putih. Rasanya uhhhh lebih hueek karena langsung di gusi bukan di gigi. Ngga kuat lama-lama cukup 1 menit bawang langsung di buang. Dan hasilnya, sama saja alhamdulillah gusi tidak lagi bengkak.
Buat kawan-kawan bisa loh mencoba bawang putih untuk obat sakit gigi. Selagi masih ada cara tradisional ngapain minum obat?!!


Sekian J

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Buku Yang Fana adalah Waktu

Judul Buku : Yang Fana Adalah Waktu Penulis : Sapardi Djoko Damono Tahun Terbit: 2018 Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta Tebal : 146 halaman ISBN : 978-602-03-8305-7 Genre : Fiksi Pernah menjalani hubungan jarak jauh atau Long Distance Relationship ? Bagaimana rasa rindunya? Bagaimana penantiannya? Bagaimana rasa saling percaya yang ditumbuhkan? Begitu pun bagaimana menjaga hati agar tetap setia? Barangkali novel ketiga dari Trilogi Hujan Bulan Juni milik Sapardi Djoko Damono bisa menggambarkannya. Sinopsis Berkisah tentang Sarwono yang ditinggal pergi kekasihnya Pingkan, untuk menempuh pendidikan di Jepang. Mereka menjalani hubungan jarak jauh Solo-Kyoto Jepang, tapi tetap saling kirim kabar. Hingga suatu hari kepercayaan diantara keduanya sempat pudar, sebab ada orang ketiga yang membuatnya nyaman. Hal yang paling sulit dari hubungan jarak jauh adalah menjaga perasaan. Masing-masing dari mereka paham betul hati mereka tertuju pada siapa. Tapi, y...

Baalveer: antara dongeng dan modernitas

source.net Dengan memanggil namanya, dia akan datang untuk menyelamatkan. Dengan melihatnya di tv, dia muncul bak superhero abad 20 yang begitu terkenal. Julukannya ‘pahlawan penyelamat anak-anak’. Serial India sedang membanjiri tanah air. Dimulai dari film, sinetron, hingga artis dari negeri Bollywood itu dicintai tayang di Indonesia. Hampir setiap tv terdapat tayangan yang berasal dari India. Salah satu serial drama yang saat ini hadir setiap hari di tv (sebut saja antv) menjadi salah satu tayangan favorit anak-anak. Baalveer, seorang anak yang terlahir dari peri bernama Baal Peri menjadi sosok yang paling dicintai anak-anak. Dengan baju berwarna oren, berselendang merah, serta tongkat sakti sebagai senjatanya, membuat dia dijuluki pahlawan bagi anak-anak. Di sela-sela pekerjaannya menyelamatkan anak-anak, dia pun sering muncul di tv. Mengapa Baalveer di tv? Beberapa episode Baalveer, ia sering tampil untuk mengklarifikasi segala hal yang berkaitan dengan anak-anak. Ter...

Lepas Setahun

Tepat di tanggal hari ini adalah setahun aku berhenti kerja dari seorang marketing di bidang kesehatan. Alasan memilih berhenti yang sudah aku pertimbangkan dengan matang, adalah memilih keluarga. Hasilnya, sebulan aku dihadiahi dengan positif kehamilan. Tapi kenangan itu masih tetap ada, juga pengalaman.  Sempat terpikir ketika masih bekerja dan belum menikah, aku memiliki keinginan untuk menjadi ibu rumah tangga. Rasanya lelah bekerja dari pagi hingga sore, dan baru gajian di akhir bulan membuat pikiran semacam itu terlintas. Aku ingin dinafkahi saja, dan menikmati hasil kerja suami tanpa berusaha sendiri. Hasilnya, pikiran yang hanya sekelebat itu terwujud sudah setahun lamanya.  Semua yang aku bayangkan waktu masih bekerja dulu ternyata jauh dari kenyamanan. Sehari, dua hari, sampai seminggu, rasanya bosan sekali berada di rumah sendirian. Aku bingung hendak melakukan kegiatan apa. Pekerjaan rumah yang tiada habisnya, atau menonton episode drakor yang berganti setiap mingg...