kiri ke kanan (Alip, Triana, Kiki, Trirahma, Lintang, Ratna) |
Sebelum
melihat foto itu, aku tak pernah berkeinginan untuk menulis ini. Tapi sekarang
aku terjebak dalam kelompok bermain yang menyenangkan. Kawan.
Sudah hampir dua tahun aku kuliah
di jurusan yang katanya paling favorit se-kampus sosial beralmamater kuning.
Bertemu, bermain, belajar, sudah pernah kulakukan dengan 99 orang teman-teman
ku yang satu per satu rontok tak menikmati jurusan favorit ini. Sudahlah, yang
penting aku masih bertahan tak ingin mengecewakan biaya yang sudah dikeluarkan
ibunda.
Sekarang aku berada diujung
pengakhiran semester 4. Setelah minggu depan UAS, tentunya aku berada di semester 5. Yang ingin kujadikan
sebagai inti tulisan ini adalah menyoal kawan. Setelah aku resapi, rupanya
kawanku berbeda-beda dari semester1 hingga kini semester 4.
Lihat foto di atas? Itu adalah
kawanku yang mulai dekat sejak semester 2. Kenapa? Karena kebanyakan jadwal
kuliah kami yang sama. Padahal semester 1 aku tak begitu mengenal mereka.
Boro-boro kenal, tahu namanya saja sudah Alhamdulillah. Itu salah satu
kekuranganku susah mengingat nama yang jarang berjumpa.
Bisa dilihat dari kiri ke kanan
Alip, Aku, Kiki, Trirahma, Lintang dan Ratna. Sekadar info, untuk Lintang dan
Ratna merupakan teman setia kelompok selama semester 1. Aku sampai bosan ngga
ketulungan satu kelompok terus bareng mereka hehe. Tapi, semester selanjutnya
kami tak sekelas. Aku mulai dekat dengan Trirahma, Kiki dan Alip. Hingga di
semester 4 ini kami bersatu menjadi bidadari tak bersayap yang tak memikat
siapa-siapa. Kenapa demikian? Jika diperhatikan diantara kami tak ada yang
terlalu menarik. Berjalan di depan deretan para lelaki pun tak ada yang digodai,
jadi bisa dikatakan secara fisik kami tak ada yang memikat hati.
Tapi, mungkin itu salah satunya
alasan mengapa aku bertahan pada kelompok ini. Layaknya ciri khas orang
Banyumas, kami semua egaliter. Setara, sama rata, sama rasa, datar-datar saja. Untungnya
dengan mereka aku menjadi lebih giat dalam belajar. Tak ada yang mempersoalkan
masalah jodoh. Sekalipun kami belum ada yang bertemu jodoh. Kami yakin dengan
sukses di pendidikan maka akan sukses pula di pernikahan wahahahha.
Salam Sayang dan Cinta Penuh Kawan
Triana
Komentar
Posting Komentar