Langsung ke konten utama

Masalah Jaringan Internet Menghambat Metode E-Learning

website edmodo

Indonesia, barangkali merupakan negara dengan jumlah pengguna internet yang kian meningkat. Namun, masalah utama dari pemanfaatan internet ini adalah menyoal jaringannya. Tak terkecuali internet di dunia pendidikan. Khususnya di kampus FISIP Unsoed ini.
Pada mata kuliah Teknologi Komunikasi, terdapat metode pembelajaran yang lebih menarik daripada metode pembelajaran konvensional lainnya. Metode ini sebenarnya lebih cocok untuk metode pembelajaran jarak jauh atau yang lebih dikenal e-learning.

Melalui metode e-learning dosen bisa dengan mudah menyampaikan materi perkuliahan tanpa harus bertatap muka. Metode ini menggunakan website edmodo yang bisa dengan mudah diakses oleh siapa saja. Namun bagi kami, edmodo ini masih tergolong media pembelajaran baru yang mirip dengan media sosial. Meskipun masih dirasa baru, namun tak menjadi persoalan karena langsung mudah dipahami.
grup facebook teknokom 

Edmodo bisa digunakan untuk saling berinteraksi, mengirim foto, namun yang terpenting bermanfaat untuk media pembelajaran. Sebagai adminnya adalah pengajar atau dosen. Kemudian mahasiswa bisa dengan mudah belajar tanpa bertatap muka namun tetap mendapatkan nilai.
Biasanya dosen memberikan kuis yang diberi waktu tertentu untuk dikerjakan mahasiswa. Untuk menginformasikan kuis ini bisa melalui media sosial facebook. Selain edmodo, facebook juga sebagai sarana untuk berbagi materi kuliah dengan lebih mudah. Mahasiswa bisa mengupload serta mendownload materi yang menjadi tugas pada mata kuliah ini. Jadi, untuk sumber materi tidak lagi berasal dari satu orang, dosen.
Kekurangan dari media e-learning yang menggunakan edmodo ini adalah dibutuhkan kecepatan internet yang stabil agar dapat mengakses setiap kuis dengan mudah. Terutama ketika kuis hanya diberikan waktu 2 menit, jika kecepatan internet stabil kuis dapat terselesaikan dengan baik. Namun ketika kecepatan internet melemah maka bisa jadi waktu habis sebelum berhasil mengerjakan soal. Terlebih pada kuis terakhir, yang ditugaskan untuk mengerjakan 40 soal dalam waktu 17 menit. Saya sempat kesulitan ketika akan me-lock jawabannya karena tiba-tiba jaringan internet terganggu. Akibatnya ketika mengetahui hasil jawaban, terdapat 1 soal masih belum terjawab. Kejadian ini tak hanya dialami oleh saya. Teman saya bahkan separuh lebih soal belum terjawab karena mengalami masalah mengenai jaringan internet yang tidak stabil. Padahal kami sama-sama mengerjakannya di kampus.
Metode pembalajaran jarak jauh seperti edmodo dan facebook ini sebenarnya sangat baik dilaksanakan di perkuliahan. Namun melihat jaringan internet yang belum stabil khususnya di kampus FISIP, maka sebaiknya perlu peningkatan terlebih dahulu mengenai fasilitas pendukung metode ini. Jika kecepatan internet sudah dapat mendukung metode e-learning, tentu dosen dan mahasiswa bisa memaksimalkan pemanfaatan edmodo ini dengan lebih baik.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Buku Yang Fana adalah Waktu

Judul Buku : Yang Fana Adalah Waktu Penulis : Sapardi Djoko Damono Tahun Terbit: 2018 Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta Tebal : 146 halaman ISBN : 978-602-03-8305-7 Genre : Fiksi Pernah menjalani hubungan jarak jauh atau Long Distance Relationship ? Bagaimana rasa rindunya? Bagaimana penantiannya? Bagaimana rasa saling percaya yang ditumbuhkan? Begitu pun bagaimana menjaga hati agar tetap setia? Barangkali novel ketiga dari Trilogi Hujan Bulan Juni milik Sapardi Djoko Damono bisa menggambarkannya. Sinopsis Berkisah tentang Sarwono yang ditinggal pergi kekasihnya Pingkan, untuk menempuh pendidikan di Jepang. Mereka menjalani hubungan jarak jauh Solo-Kyoto Jepang, tapi tetap saling kirim kabar. Hingga suatu hari kepercayaan diantara keduanya sempat pudar, sebab ada orang ketiga yang membuatnya nyaman. Hal yang paling sulit dari hubungan jarak jauh adalah menjaga perasaan. Masing-masing dari mereka paham betul hati mereka tertuju pada siapa. Tapi, y

Review Buku 24 Jam Bersama Gaspar : Sebuah Cerita Detektif

Judul Buku       : 24 Jam Bersama Gaspar : Sebuah Cerita Detektif Penulis             : Sabda Armandio Alif Tahun Terbit    : 2017 Penerbit          : Mojok Tebal                : xiv + 228 halaman ISBN                 : 978-602-1318-48-5 Sebuah novel detektif bercerita perampokan toko emas namun tujuan utamanya menemukan kotak hitam. Sepanjang delapan bab, penulis membuat pembaca menerka isi kotak hitam. Apa alasan terbaik mencuri toko emas namun yang diincar justru sebuah kotak hitam? Namanya cerita detektif, jangan terkecoh dengan alur cerita. Bagi yang gemar mengikuti cerita detektif tentu selalu ada maksud tersembunyi dari semua cerita yang dimunculkan. Begini cerita 24 Jam Bersama Gaspar... Gaspar dan Perampokan Toko Emas Gaspar bukan nama sebenarnya, sedang merencanakan perampokan toko emas milik Wan Ali. Untuk melancarkan aksinya, Gaspar mengajak Agnes, Kik, Njet, Pongo, dan Pingi (bukan nama sebenarnya). Penggunaan nama samaran ini untuk melindung

Baalveer: antara dongeng dan modernitas

source.net Dengan memanggil namanya, dia akan datang untuk menyelamatkan. Dengan melihatnya di tv, dia muncul bak superhero abad 20 yang begitu terkenal. Julukannya ‘pahlawan penyelamat anak-anak’. Serial India sedang membanjiri tanah air. Dimulai dari film, sinetron, hingga artis dari negeri Bollywood itu dicintai tayang di Indonesia. Hampir setiap tv terdapat tayangan yang berasal dari India. Salah satu serial drama yang saat ini hadir setiap hari di tv (sebut saja antv) menjadi salah satu tayangan favorit anak-anak. Baalveer, seorang anak yang terlahir dari peri bernama Baal Peri menjadi sosok yang paling dicintai anak-anak. Dengan baju berwarna oren, berselendang merah, serta tongkat sakti sebagai senjatanya, membuat dia dijuluki pahlawan bagi anak-anak. Di sela-sela pekerjaannya menyelamatkan anak-anak, dia pun sering muncul di tv. Mengapa Baalveer di tv? Beberapa episode Baalveer, ia sering tampil untuk mengklarifikasi segala hal yang berkaitan dengan anak-anak. Ter