Langsung ke konten utama

Ketika Ibu Melakukan Tindakan Preventif



Kali ini saya akan bercerita bagaimana ibu melakukan tindakan preventif dalam banyak hal, seperti:
1. Ngga boleh keluar lebih dari jam 9 malam
2. Ngga boleh pergi nonton berdua sama laki-laki
3. Ngga boleh pergi berdua sama laki-laki yang belum ibu kenal
4. Bebas pergi sampai jam berapa pun, kemana pun, dengan siapa pun yang penting judulnya bersama TEMAN.

Selain tentang pertemanan, ibu juga selalu melakukan tindakan preventif dalam hal:
5. Selalu sedia mantel di motor minimal dua, tak peduli cuaca panas dingin kemarau hujan gerimis mendung atau terang benderang.
6. Selalu pake jaket ketika berkendara, jangan lupa kancing jaket sampai menutup leher.
7. Harus selalu pakai helm meskipun pergi cuma berapa meter.
8. Selalu isi bensin jika sudah dua setrip.
9. Jangan lupa pintu rumah selalu dikunci, meski cuma ditinggal mandi.
10. Tidur ngga boleh pakai headset.  

Namanya tindakan preventif, tujuan ibu melakukan hal itu tentu saja untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan terjadi pada anak-anaknya. Misalnya, saya pergi dengan laki-laki bisa dikatakan sering. Tapi semua itu judulnya hanya TEMAN. Jika dia lebih dari teman, tanpa saya berbicara, ibu pasti akan langsung menginterogasi – preventif dalam hubungan dengan lawan jenis.

Saya sering malas mempersiapkan perlengkapan berkendara, awalnya ibu gemar memasuk-masukan mantel double, triple, sampai saya sering mengeluh kenapa bagasi dibuat sepenuh ini. Tapi belakangan saya sangat bersyukur, teman-teman yang membonceng akan sangat bahagia karena dia tak akan basah jika terkena hujan – preventif tak peduli cuaca.

Tentang berkendara, ibu selalu memperhatikan tiap atribut. Selain senang koleksi mantel, ibu juga gemar koleksi helm. Tidak heran, saya diharuskan pakai helm kemana pun berkendara, padahal jarak tempuh yang tak sampai satu kilometer – preventif keamanan.

Saya percaya, ibu melakukan semua itu karena saking sayangnya. Saya percaya, setiap omelan yang ibu utarakan justru lebih terdengar rasa sayang teramat dalam untuk menjaga anak-anaknya.



Sebelumnya baca Jangan Kecualikan Kontak Ibu

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Buku Yang Fana adalah Waktu

Judul Buku : Yang Fana Adalah Waktu Penulis : Sapardi Djoko Damono Tahun Terbit: 2018 Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta Tebal : 146 halaman ISBN : 978-602-03-8305-7 Genre : Fiksi Pernah menjalani hubungan jarak jauh atau Long Distance Relationship ? Bagaimana rasa rindunya? Bagaimana penantiannya? Bagaimana rasa saling percaya yang ditumbuhkan? Begitu pun bagaimana menjaga hati agar tetap setia? Barangkali novel ketiga dari Trilogi Hujan Bulan Juni milik Sapardi Djoko Damono bisa menggambarkannya. Sinopsis Berkisah tentang Sarwono yang ditinggal pergi kekasihnya Pingkan, untuk menempuh pendidikan di Jepang. Mereka menjalani hubungan jarak jauh Solo-Kyoto Jepang, tapi tetap saling kirim kabar. Hingga suatu hari kepercayaan diantara keduanya sempat pudar, sebab ada orang ketiga yang membuatnya nyaman. Hal yang paling sulit dari hubungan jarak jauh adalah menjaga perasaan. Masing-masing dari mereka paham betul hati mereka tertuju pada siapa. Tapi, y

Review Buku 24 Jam Bersama Gaspar : Sebuah Cerita Detektif

Judul Buku       : 24 Jam Bersama Gaspar : Sebuah Cerita Detektif Penulis             : Sabda Armandio Alif Tahun Terbit    : 2017 Penerbit          : Mojok Tebal                : xiv + 228 halaman ISBN                 : 978-602-1318-48-5 Sebuah novel detektif bercerita perampokan toko emas namun tujuan utamanya menemukan kotak hitam. Sepanjang delapan bab, penulis membuat pembaca menerka isi kotak hitam. Apa alasan terbaik mencuri toko emas namun yang diincar justru sebuah kotak hitam? Namanya cerita detektif, jangan terkecoh dengan alur cerita. Bagi yang gemar mengikuti cerita detektif tentu selalu ada maksud tersembunyi dari semua cerita yang dimunculkan. Begini cerita 24 Jam Bersama Gaspar... Gaspar dan Perampokan Toko Emas Gaspar bukan nama sebenarnya, sedang merencanakan perampokan toko emas milik Wan Ali. Untuk melancarkan aksinya, Gaspar mengajak Agnes, Kik, Njet, Pongo, dan Pingi (bukan nama sebenarnya). Penggunaan nama samaran ini untuk melindung

Baalveer: antara dongeng dan modernitas

source.net Dengan memanggil namanya, dia akan datang untuk menyelamatkan. Dengan melihatnya di tv, dia muncul bak superhero abad 20 yang begitu terkenal. Julukannya ‘pahlawan penyelamat anak-anak’. Serial India sedang membanjiri tanah air. Dimulai dari film, sinetron, hingga artis dari negeri Bollywood itu dicintai tayang di Indonesia. Hampir setiap tv terdapat tayangan yang berasal dari India. Salah satu serial drama yang saat ini hadir setiap hari di tv (sebut saja antv) menjadi salah satu tayangan favorit anak-anak. Baalveer, seorang anak yang terlahir dari peri bernama Baal Peri menjadi sosok yang paling dicintai anak-anak. Dengan baju berwarna oren, berselendang merah, serta tongkat sakti sebagai senjatanya, membuat dia dijuluki pahlawan bagi anak-anak. Di sela-sela pekerjaannya menyelamatkan anak-anak, dia pun sering muncul di tv. Mengapa Baalveer di tv? Beberapa episode Baalveer, ia sering tampil untuk mengklarifikasi segala hal yang berkaitan dengan anak-anak. Ter