Langsung ke konten utama

Ditya Menikah

Foto diambil sekitar jam 9 malam,
udah pada pulang :(


Aku bingung mau ngomong apa. Jangankan ngucapin selamat, pertama ketemu malah langsung peluk erat. 

Tau apa yang diucap? Ngga ada. Kami cuma saling tangis. Beberapa detik, hitungan menit. Di tengah tarub antara pondokan dan meja buku tamu. 

Tadinya udah nyiapin rentetan permintaan maaf karena datang telat, dan rapalan doa untuk kehidupannya setelah menikah. Tapi, kata-kata itu tertelan di tenggorokan dan berganti dengan sesenggukan. 

Sungguh, bego pake banget. Temenku menikah, dan aku datang tanpa mengucap selamat, apalagi maaf karena dateng paling telat. 

Sekali lagi ya Dit, aku bingung mau ngomong apa. 

Rasanya masih ngga percaya, temen yang paling julid tiap tengah malem kalo wa ku masih online pasti ditanya, "Kamu si ngapain jam segini belum tidur?" 
Atau "Kamu lagi chatan sama siapa jam segini belum tidur?" 

Rasanya masih ngga percaya, temen yang punyai golongan darah sama ternyata dapet jodohnya ngga sama. 

Rasanya masih ngga percaya, kayanya baru kemarin dia curhat putus dari pacar yang dipacarinya tujuh tahun, ternyata dapet pengganti ngga sampe setahun dan menikah. 

Rasanya masih ngga percaya, temen yang paling ngebo kalo tidur di kamarku, ternyata malam ini dan malam seterusnya sudah punya teman tidur paling setia. 

Rasanya masih ngga percaya, temen yang paling jago nari ternyata sekarang juga harus jago masak dan jago mengurus suami. 

Ya ampun temenku telah bersuami. 

Sungguh masih belum percaya. 

Kalo ada orang susah move on ditinggal kekasih, rupanya melihat teman menikah duluan rasanya jauh lebih susah untuk move on bahwa temanku bukan anak gadis lagi, tapi sudah harus menjalankan kewajibannya sebagai seorang istri. 

Masih ngga percaya aku nulis kaya gini. .

Sampai malam ini aku pulang dari acara resepsi, masih bingung mau ngomong apa, masih bingung mau berdoa seperti apa. 

Ditya, semoga aku percaya kamu menikah. Dan kehidupan kamu bersama Rian semoga senantiasa diberi berkah, nikmat, hidayah, serta karunia yang tak terhingga. 

Komentar

  1. Kita hanya harus percayaaaa. Tidak apa-apa, kamu tetap akan jadi temannya :))

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Buku Yang Fana adalah Waktu

Judul Buku : Yang Fana Adalah Waktu Penulis : Sapardi Djoko Damono Tahun Terbit: 2018 Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta Tebal : 146 halaman ISBN : 978-602-03-8305-7 Genre : Fiksi Pernah menjalani hubungan jarak jauh atau Long Distance Relationship ? Bagaimana rasa rindunya? Bagaimana penantiannya? Bagaimana rasa saling percaya yang ditumbuhkan? Begitu pun bagaimana menjaga hati agar tetap setia? Barangkali novel ketiga dari Trilogi Hujan Bulan Juni milik Sapardi Djoko Damono bisa menggambarkannya. Sinopsis Berkisah tentang Sarwono yang ditinggal pergi kekasihnya Pingkan, untuk menempuh pendidikan di Jepang. Mereka menjalani hubungan jarak jauh Solo-Kyoto Jepang, tapi tetap saling kirim kabar. Hingga suatu hari kepercayaan diantara keduanya sempat pudar, sebab ada orang ketiga yang membuatnya nyaman. Hal yang paling sulit dari hubungan jarak jauh adalah menjaga perasaan. Masing-masing dari mereka paham betul hati mereka tertuju pada siapa. Tapi, y...

Baalveer: antara dongeng dan modernitas

source.net Dengan memanggil namanya, dia akan datang untuk menyelamatkan. Dengan melihatnya di tv, dia muncul bak superhero abad 20 yang begitu terkenal. Julukannya ‘pahlawan penyelamat anak-anak’. Serial India sedang membanjiri tanah air. Dimulai dari film, sinetron, hingga artis dari negeri Bollywood itu dicintai tayang di Indonesia. Hampir setiap tv terdapat tayangan yang berasal dari India. Salah satu serial drama yang saat ini hadir setiap hari di tv (sebut saja antv) menjadi salah satu tayangan favorit anak-anak. Baalveer, seorang anak yang terlahir dari peri bernama Baal Peri menjadi sosok yang paling dicintai anak-anak. Dengan baju berwarna oren, berselendang merah, serta tongkat sakti sebagai senjatanya, membuat dia dijuluki pahlawan bagi anak-anak. Di sela-sela pekerjaannya menyelamatkan anak-anak, dia pun sering muncul di tv. Mengapa Baalveer di tv? Beberapa episode Baalveer, ia sering tampil untuk mengklarifikasi segala hal yang berkaitan dengan anak-anak. Ter...

Anak Rumah vs Anak Kos

“Ayoo selesai rapat main dulu...” teriak salah satu anak kos yang kosannya dekat kampus. “Ah jangan ah, aku mau langsung pulang aja,” sela salah seorang anak rumah. Yaa begitulah sedikit gambaran perbedaan cara bermain anak kos dan anak rumahan. Bukan cara bermain juga sebenarnya, lebih tepatnya pengawasan yang dilakukan ketika berada di rumah dibandingkan saat berada di kosan. Jelas hal itu sangat berbeda. Biasanya anak kos paling gemar jika diajak jalan-jalan. Sekalipun jalan-jalan itu hanya sekadar jalan keliling kampus dan masih di sekitar kosan. Tapi yang terjadi, momen selesai rapat kegiatan mahasiswa di luar kampus justru digunakan untuk jalan-jalan. Jalan-jalan seakan agenda wajib sekalipun itu bukanlah agenda terpenting. Dan meskipun jalan-jalan sudah diagendakan sendiri, dalam kepengurusan organisasi biasanya hal itu dilakukan lebih dari satu kali. Jalan-jalan bersama teman-teman organisasi bagaikan obat paling mujarab di tengah deadline acara yang belum tere...