Salah seorang teman menyarankan, "Kamu udah pernah daftar sana sini, coba tulis pengalamannya, kali aja jadi referensi buat yang baca."
"Masalahnya aku belum ada yang diterima, apanya yang ditulis? Kegagalan kegagalan dan gagal?," kataku.
"Loh engga, kan sebelum gagal ada prosesnya. Nah prosesnya yang ditulis," katanya.
Percakapan dua tahun lalu. Ketika lulus kuliah baru hitungan bulan. Hm tapi belum sampai setahun.
Awalnya kupikir temanku hanya berseloroh. Tapi dipikir-pikir lagi ada benarnya. Kali aja tulisan kegagalan hari ini bisa jadi from this to this untuk keberhasilan hari esok.
Sampai pada panggilan kerja yang ke sekian yang kupikir sudah pasti diterima, ternyata belum bernasib serupa, akhirnya kuurungkan mengupload tulisan. Masih belum berani.
Setahun berlalu.
Kusudah buat rangkuman perjalanan menjadi job seeker. Ketika mau upload, baru sampai draft, eh batal.
Dan pada akhirnya.
Ada seorang teman yang meyakinkan. Bukan soal upload tulisan, tapi menyemangati agar aku yakin bahwa aku hmm.. baca sendiri pesannya. Sampai aku malu mengartikan pesan itu.
Karena kata-kata itu, aku jadi mikir, "apa iya aku se wow itu?" Dan dipikir-pikir lagi, "aku yakin aku uwow :D "
Sesederhana itu kembali bersemangat. Tapi, kembali lagi pada diri sendiri. Semangat dan menyerah, diri ini yang menentukan.
Seperti kata temanku, aku tahu kemampuanku seperti apa. Selama ini aku banyak melakukan kegiatan, yang tanpa berorientasi dengan uang. Hanya, berdasar Lillahita'ala dan mendapat reward pahala (noted: cuma lagi bikin bombong diri :D)
Pemikiranku baru sampai tahap manajerial, belum menjadi pimpinan atau pemilik perusahaan. Artinya, aku bisa mengoordinir orang-orang untuk mencapai tujuan, tapi belum bisa menciptakan sesuatu yang baru (noted: pantesan ditolak :) )
Terkadang bukan soal gagal. Hanya saja belum waktunya mendapatkan sesuai keinginan. Bukankah Tuhan saja memberi yang kamu butuhkan, bukan yang kamu inginkan?
Iya kalo gagalnya hanya sekali, dua kali, atau tiga kali. Jika lebih dari itu apakah waktu yang tepat tetap akan datang?
Iya, pasti. Tinggal usaha semaksimal mungkin, mengenai hasil serahkan dengan doa.
Terima kasih untuk teman-teman baikku. Dan terima kasih untukku yang terus semangat mencari.
Swmabgat twrus, Trianaaa! You will get a good job!
BalasHapusHei tiw, tengkyuuu! Hahaha
Hapus