Kesempatan itu terlewat pada awal tahun, tapi datang di waktu yang tepat. Rangkuman perjalanan selama setahun, dari mulai gagal, kembali rebahan, rajin kumpulan, berakhir pada meninggalkan kampung halaman..
Kembali lolos verfikasi berkas. Kedua kalinya mengikuti tes kompetensi dasar.
Tahun ini lebih siap. Waktu nganggur kugunakan untuk belajar latihan soal.
Singkat cerita, targetku peringkat pertama, tapi meleset peringkat ke empat. Gagal kedua kalinya.
Kembali rebahan.
Tapi, rebahan bukan semata-mata karena aku pengangguran, rebahan dibarengi pandemi melanda. Corona.
Masih di bulan ketiga.
Rebahanku tak bertahan lama. Para pelopor desa inisiatif untuk bantu sesama. Caranya dengan berbagi secara swadaya.
Rutin kumpulan di beberapa malam. Rutin menyalurkan bantuan warga di setiap minggunya. Hampir tiga bulan lamanya. Berhenti sejenak pada lebaran.
Lanjut ke agenda berikutnya, bertepatan aku mendapat panggilan pekerjaan.
Tanpa berpamitan pada mereka yang selalu bersama-sama, ku pergi meninggalkan kampung halaman.
Tes tertulis, wawancara, berakhir diterima. Langsung tanda tangan kontrak tak ada cuti selama setahun ke depan.
Pikirku, setahun itu sebentar. Tak ada yang menahan dan buat ku bertahan untuk tetap di kampung halaman. Niatku mencari penghasilan, untuk bisa bantu-bantu ibu bayar sekolah dan uang kuliah adek tercinta.
Semoga,
Sedang berjalan lima bulan. Cepat, singkat, dan tak terasa. Barangkali betah, nyaman, atau belum mengenal.
Setahun yang penuh cerita. Semoga lebih berwarna dan bermakna di tahun berikutnya. Bercerita bukan lagi tentang aku saja, bersama dia yang semoga segera di depan mata.
2021 selanjutnya ..
Sukses selalu ya dimanapun km berada. Sehat² syngku 😘
BalasHapusTerima kasih, doa yang baik juga untuk Ara dan ibu bapanya 😊
HapusWahh keren mbak,, saya masih nganggur tp gak manfaatin waktu buat belajar hehe,,
BalasHapusSalam kenal yah kak triana
Hallo salam kenal, terima kasih ya sudah ikut membaca.. semoga segera dapat kerjaan di waktu yang tepat, semangat!
Hapus