Langsung ke konten utama

Selamat Hari Pernikahan Sebulan!

 


Selamat satu bulan lebih sehari suami aku!

Walau pertemuan kita diawali dengan LDR dan pernikahan kita dijalani dengan LDM dua hari sekali, moga langgengnya sampai selama lamanyaaa. 

Jangan pernah lelah anter jemput di stasiun Pwk dan Krw. Tempat yang jadi awal mula kita bertemu dan menjadi saksi kita bertamu tiap hari minggu. Tapi sekarang, menjadi tempat tujuan rutinitas tiap berangkat kerja. 

Tetap tersenyum dan haha hihi dalam menjalani kehidupan suami istri. Tetep penuh tawa walau kita masih bingung mau tinggal di mana. Tetap penuh syukur karena obrolan kita selalu akur. 

Jangan bosen walau teman berdiskusi dan berkisah kasih cuma sama istri lagi istri terus. Tetap kalem ketika di luar tapi begitu endel ketika di dalem rumah. Tetap bernyanyi riang gembira walau suara sama-sama tak enak didengar tapi rasa selalu tersampaikan. 

Tetap ngga apa-apa menjadi WIBU, karena yang penting mencintai istrimu menjadi satu satunya tujuan suamiku. 

Terima kasih sudah menjadi suami yang pintar dalam berbagai hal. Pintar mencuci baju walau dua kali dalam seminggu. Pintar menyetrika, walau baju sering ditumpukan. Pintar beberes rumah sampai aku selaw ngga ada kerjaan. Luar biasa segala hal suamiku ini memang serba bisa.

Sudah dulu ah, jangan terlalu banyak meromantisasi hubungan pernikahan yang baru seumur jagung ini. Intinya aku tetap happy karena hidup tak punya cicilan tapi tetep mikir karena tetap punya kebutuhan. Sampai jumpa di bulan kedua pernikahan ✌️

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Buku Yang Fana adalah Waktu

Judul Buku : Yang Fana Adalah Waktu Penulis : Sapardi Djoko Damono Tahun Terbit: 2018 Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta Tebal : 146 halaman ISBN : 978-602-03-8305-7 Genre : Fiksi Pernah menjalani hubungan jarak jauh atau Long Distance Relationship ? Bagaimana rasa rindunya? Bagaimana penantiannya? Bagaimana rasa saling percaya yang ditumbuhkan? Begitu pun bagaimana menjaga hati agar tetap setia? Barangkali novel ketiga dari Trilogi Hujan Bulan Juni milik Sapardi Djoko Damono bisa menggambarkannya. Sinopsis Berkisah tentang Sarwono yang ditinggal pergi kekasihnya Pingkan, untuk menempuh pendidikan di Jepang. Mereka menjalani hubungan jarak jauh Solo-Kyoto Jepang, tapi tetap saling kirim kabar. Hingga suatu hari kepercayaan diantara keduanya sempat pudar, sebab ada orang ketiga yang membuatnya nyaman. Hal yang paling sulit dari hubungan jarak jauh adalah menjaga perasaan. Masing-masing dari mereka paham betul hati mereka tertuju pada siapa. Tapi, y...

Baalveer: antara dongeng dan modernitas

source.net Dengan memanggil namanya, dia akan datang untuk menyelamatkan. Dengan melihatnya di tv, dia muncul bak superhero abad 20 yang begitu terkenal. Julukannya ‘pahlawan penyelamat anak-anak’. Serial India sedang membanjiri tanah air. Dimulai dari film, sinetron, hingga artis dari negeri Bollywood itu dicintai tayang di Indonesia. Hampir setiap tv terdapat tayangan yang berasal dari India. Salah satu serial drama yang saat ini hadir setiap hari di tv (sebut saja antv) menjadi salah satu tayangan favorit anak-anak. Baalveer, seorang anak yang terlahir dari peri bernama Baal Peri menjadi sosok yang paling dicintai anak-anak. Dengan baju berwarna oren, berselendang merah, serta tongkat sakti sebagai senjatanya, membuat dia dijuluki pahlawan bagi anak-anak. Di sela-sela pekerjaannya menyelamatkan anak-anak, dia pun sering muncul di tv. Mengapa Baalveer di tv? Beberapa episode Baalveer, ia sering tampil untuk mengklarifikasi segala hal yang berkaitan dengan anak-anak. Ter...

Lepas Setahun

Tepat di tanggal hari ini adalah setahun aku berhenti kerja dari seorang marketing di bidang kesehatan. Alasan memilih berhenti yang sudah aku pertimbangkan dengan matang, adalah memilih keluarga. Hasilnya, sebulan aku dihadiahi dengan positif kehamilan. Tapi kenangan itu masih tetap ada, juga pengalaman.  Sempat terpikir ketika masih bekerja dan belum menikah, aku memiliki keinginan untuk menjadi ibu rumah tangga. Rasanya lelah bekerja dari pagi hingga sore, dan baru gajian di akhir bulan membuat pikiran semacam itu terlintas. Aku ingin dinafkahi saja, dan menikmati hasil kerja suami tanpa berusaha sendiri. Hasilnya, pikiran yang hanya sekelebat itu terwujud sudah setahun lamanya.  Semua yang aku bayangkan waktu masih bekerja dulu ternyata jauh dari kenyamanan. Sehari, dua hari, sampai seminggu, rasanya bosan sekali berada di rumah sendirian. Aku bingung hendak melakukan kegiatan apa. Pekerjaan rumah yang tiada habisnya, atau menonton episode drakor yang berganti setiap mingg...