Tulisan ini ku dedikasikan khusus untuk
Papua, rakyatnya, pegunungannya, flora dan faunanya, lautnya, hutan hijaunya
dan untuk semua yang cinta Papua...
Sejenak, ku tertegun,
memandangi ember-ember yang kering kerontang menunggu tetesan air keran.
Mengeluh dan mengeluh, yang ku rasakan saat itu. Dimana tetesan air? Oh air,
keluarlah dari keran! Naiklah melewati pipa-pipa panjang yang saling terhubung!
Kemarilah air kemarilah! Jatuhkan dirimu ke dalam ember yang sedari tadi
menunggu kehadiranmu. Air oh air. . .
Ini di Jawa, dari
Semarang turun di tengah-tengah sampailah di Purwokerto. Tapi, saat ini ibu
kota Banyumas itu sedang dilanda kekeringan. Hujan jarang menyapa, rumput lemah
lesu menguning, bunga mati tak berbuah. Jika seperti ini tindakan masyarakatnya
bisa digambarkan dengan satu kata “mengeluh”.
Yaa Alloh Yaa Rabb
Yaa Tuhanku..
Komentar
Posting Komentar