Langsung ke konten utama

Ponsel di Kalangan Pelajar SD

Ketika bel istirahat berdering anak-anak SD dengan sigap beranjak dari tempat duduk dan mulai pergi ke kantin untuk membeli jajan sekedar mengisi perut mereka. Sembari membawa es potong dan cemilan anak-anak SD mulai bermain. Mereka biasa bermain di depan halaman sekolah yang cukup luas. Permainan apakah itu? Entah masih ada yang mengenal atau tidak anak SD zaman sekarang dengan permainan gobak sodor.

Eitss... itu dulu, kalau sekarang?
Bukan hal baru bagi anak yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar dengan suatu benda yang mudah untuk dibawa, besarnya hanya setelapak tangan orang dewasa. Ya! Itu adalah handphone yang biasa kita sebut HP. Peraturan “dilarang membawa HP ke sekolah” seolah menjadi peraturan kedaluwarsa dan ketinggalan zaman. Ketika saya SMP peraturan dilarang membawa HP berkamera masih ada, namun saat ini selang tak sampai 5 tahun semua HP sudah berkamera, kalau masih ada peraturan yang demikian sudah pasti 99% akan dilanggar siswanya hehehe.

Kecanggihan teknologi informasi dan komunikasi sudah seharusnya kita syukuri. Banyak manfaat yang harus kita ambil karena kemudahan berkomunikasi. Dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi kita menjadi mudah untuk melakukan berbagai hal, menjadi lebih cepat dalam menyelesaikan suatu pekerjaan dan masih banyak keuntungan lainnya.

Bagi anak Sekolah Dasar kini mereka biasa membawa HP, menggunakan HP, namun sebagian atau malah rata-rata dari mereka, tidak memanfaatkan secara maksimal penggunaan HP untuk kepentingan pendidikan. Fungsi HP bagi anak Sekolah Dasar hanya sebatas hiburan semata. Padahal jika orang tua mampu mengarahkan dengan baik, HP bisa menjadi alat pendukung siswa untuk menunjang pendidikan. Apalagi zaman sekarang rata-rata HP yang dimiliki anak SD cukup canggih. Untuk kepentingan pendidikan mereka bisa memperoleh materi pelajaran dengan cepat, bahkan sebelum guru mulai memperkenalkan materi tersebut. Jika ada soal atau mata pelajaran yang sulit, tanpa harus bertanya pada guru, mereka bisa mencari jawabannya di internet. Dengan HP dan kecanggihannya bisa jadi murid menjadi lebih pintar bahkan lebih cerdas dari gurunya. Hal ini tentu akan membuat guru-guru merasa senang, jika saja anak didiknya berprestasi dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi. Jangan sampai pemberian ponsel oleh orang tua pada anak SD justru membuat anak SD menjadi malas untuk belajar. Kecanggihan ponsel yang mereka miliki jangan disalahgunakan untuk hal-hal yang nantinya akan merugikan diri mereka sendiri. 
Bijaklah dalam berteknologi!. 


(Triana Widyawati : F1C013035)

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Buku Yang Fana adalah Waktu

Judul Buku : Yang Fana Adalah Waktu Penulis : Sapardi Djoko Damono Tahun Terbit: 2018 Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta Tebal : 146 halaman ISBN : 978-602-03-8305-7 Genre : Fiksi Pernah menjalani hubungan jarak jauh atau Long Distance Relationship ? Bagaimana rasa rindunya? Bagaimana penantiannya? Bagaimana rasa saling percaya yang ditumbuhkan? Begitu pun bagaimana menjaga hati agar tetap setia? Barangkali novel ketiga dari Trilogi Hujan Bulan Juni milik Sapardi Djoko Damono bisa menggambarkannya. Sinopsis Berkisah tentang Sarwono yang ditinggal pergi kekasihnya Pingkan, untuk menempuh pendidikan di Jepang. Mereka menjalani hubungan jarak jauh Solo-Kyoto Jepang, tapi tetap saling kirim kabar. Hingga suatu hari kepercayaan diantara keduanya sempat pudar, sebab ada orang ketiga yang membuatnya nyaman. Hal yang paling sulit dari hubungan jarak jauh adalah menjaga perasaan. Masing-masing dari mereka paham betul hati mereka tertuju pada siapa. Tapi, y

Review Buku 24 Jam Bersama Gaspar : Sebuah Cerita Detektif

Judul Buku       : 24 Jam Bersama Gaspar : Sebuah Cerita Detektif Penulis             : Sabda Armandio Alif Tahun Terbit    : 2017 Penerbit          : Mojok Tebal                : xiv + 228 halaman ISBN                 : 978-602-1318-48-5 Sebuah novel detektif bercerita perampokan toko emas namun tujuan utamanya menemukan kotak hitam. Sepanjang delapan bab, penulis membuat pembaca menerka isi kotak hitam. Apa alasan terbaik mencuri toko emas namun yang diincar justru sebuah kotak hitam? Namanya cerita detektif, jangan terkecoh dengan alur cerita. Bagi yang gemar mengikuti cerita detektif tentu selalu ada maksud tersembunyi dari semua cerita yang dimunculkan. Begini cerita 24 Jam Bersama Gaspar... Gaspar dan Perampokan Toko Emas Gaspar bukan nama sebenarnya, sedang merencanakan perampokan toko emas milik Wan Ali. Untuk melancarkan aksinya, Gaspar mengajak Agnes, Kik, Njet, Pongo, dan Pingi (bukan nama sebenarnya). Penggunaan nama samaran ini untuk melindung

Baalveer: antara dongeng dan modernitas

source.net Dengan memanggil namanya, dia akan datang untuk menyelamatkan. Dengan melihatnya di tv, dia muncul bak superhero abad 20 yang begitu terkenal. Julukannya ‘pahlawan penyelamat anak-anak’. Serial India sedang membanjiri tanah air. Dimulai dari film, sinetron, hingga artis dari negeri Bollywood itu dicintai tayang di Indonesia. Hampir setiap tv terdapat tayangan yang berasal dari India. Salah satu serial drama yang saat ini hadir setiap hari di tv (sebut saja antv) menjadi salah satu tayangan favorit anak-anak. Baalveer, seorang anak yang terlahir dari peri bernama Baal Peri menjadi sosok yang paling dicintai anak-anak. Dengan baju berwarna oren, berselendang merah, serta tongkat sakti sebagai senjatanya, membuat dia dijuluki pahlawan bagi anak-anak. Di sela-sela pekerjaannya menyelamatkan anak-anak, dia pun sering muncul di tv. Mengapa Baalveer di tv? Beberapa episode Baalveer, ia sering tampil untuk mengklarifikasi segala hal yang berkaitan dengan anak-anak. Ter