22 Desember
2013
Yaa..
niatilah jika akan memulai sesuatu dengan niatan yang tulus tanpa mengharapkan
keinginan atau buah dari apa yang kita kerjakan atau apapun itu hilangkanlah
dari pikiran.
Bermain,
arti sempitnya adalah senang. Lebih spesifik lagi menyenangkan hati. Tapi jika
bermain itu bentuknya adalah sebuah pertandingan, bisakah bermain untuk
kesenangan, sebatas untuk menyenangkan hati kita sendiri?
Pertanyaan
yang patut untuk diresapi.
Banyak
orang mengatasnamakan bermain tapi untuk kepentingan tertentu. Untuk meraih
kemenangan misalnya. Padahal tujuan dari bermain seharusnya tanpa didasari
kepentingan apapun tapi hanya untuk kesenangan. Jika tujuan awal bermain adalah
untuk kemengan berarti arti dari kata “main” itu sendiri sudah hilang maknanya.
Sudah berubah menjadi kepentingan. Dari kepentingan-kepentingan tersebut hanya
akan menimbulkan efek buruk. Jika gagal atau kalah dalam permainan, efeknya
adalah kecewa yang berkepanjangan. Jika sebagai penonton, padahal ada yang
sampai berjudi dari hasil pertandingan. Dan mempertaruhkan
kepentingan-kepentingannya masing-masing.
Sungguh
hanya kerugian yang didapat jika bermain tapi dengan tujuan mencapai
kepentingan tertentu.
...
Melihat
pertandingan sepak bola malam lalu, ketika Indonesia masuk final SEAG 2013,
namun hanya mampu bertengger sebagai runner up karena dikalahkan Thailand 0-1.
Hal ini membuat sedih seluruh pemain, pelatih lebih khususnya. Bahkan pelatih
Rahmad Darmawan sampai-sampai hanya mampu berpose di barisan paling belakang
ketika difoto. Bisa dibayangkan betapa sedih dan kecewanya coach RD ketika
menyadari hanya mampu membawa anak asuhnya duduk di peringkat dua. Sedangkan
beberapa waktu yang lalu timnas U19 baru saja menjuarai AFF. Bukan prestasi
yang buruk memang. Namun tuntutan untuk meraih kemenangan dirasa lebih besar
ketimbang hanya sebagai peringkat dua. Ya, coach RD sadar akan hal itu.
...
Di
tengah kekecewaan yang dirasakan pemain, pelatih dan jajarannya serta penonton,
ada satu hal yang membuat saya penasaran ingin menyelisik lebih jauh tentang seorang
pemain timnas. Dia adalah Yohanes Ferdinand Pahabol atau yang akrab dipanggil
Pahabol. Apa yang membuatnya istimewa dibanding pemain lain? Padahal dari segi
postur dia tidak istimewa tapi cenderung unik, karena Pahabol pemain paling
pendek di antara pemain timnas lainnya. Dari segi wajah, bukan menjadi sorotan
ketampanannya karena masih kalah jauh dari Diego ataupun Dendy, Fandi dan Bayu.
Dari segi teknik permainan, mirip seperti Andik yang mengandalkan kecepatan,
jadi tidak istimewa juga.
Lalu..
apa yang membuat saya mengatakan bahwa Pahabol ini menjadi satu-satunya pemain
teristimewa di tengah kekalahan timnas malam lalu? Bahkan bisa jadi dia bukan
hanya pemain teristimewa, namun orang Indonesia paling istimewa di sepanjang
pertandingan sepak bola SEAG 2013.
???
Senyuman
Pahabol ó‿ó
Senyuman tulus Pahabol di setiap
pertandingan sepak bola Indonesia melawan negara manapun. Entah di saat
Indonesia meraih kemenangan, ataupun ketika Indonesia mengalami kekalahan.
Mengapa saya sangat hafal dengan senyuman
Pahabol? Karena memang dia satu-satunya pemain yang tetap tersenyum ketika
Indonesia mengalami kekalahan. Bukan karena dia tidak nasionalis mengetahui
negaranya sendiri kalah. Bukan karena dia tidak paham tentang apa itu arti kemenangan.
Bukan pula karena dia tidak ingin menang.
Tapi dia bermain hanya untuk kesenangan.
Pahabol sadar meskipun bermain membawa nama
baik bangsa, namun kebiasaan dia bermain sejak dulu hanya didadasari untuk
kesenangan, bukan untuk kepentingan meraih kemenangan. Baginya kemenangan
adalah nilai lebih yang didapat setelah bersenang-senang.
Pahabol bisa jadi tidak pernah gugup
meskipun bermain atas nama Merah Putih. Ketenangannya telah diuji ketika dia
menjadi penendang penentu kemenangan Indonesia kontra Malaysia. Pahabol mampu
membuktikan dia tetap tenang dan bisa melesakkan bola ke gawang Malaysia meski
dia menjadi penendang terakhir. Senyumnya kembali terpancar ketika dia mampu
membawa Indonesia ke final.
Kemenangan hakiki bukan berasal dari
tendangan penalti. Namun menerima kekalahan dengan menjadikannya pelajaran
berharga akan lebih berguna ketimbang mengingat kemenangan itu sendiri
...
Pahabol sedih ketika dia tak mampu membawa
Indonesia juara. Dia hanya mampu tertunduk lesu mengetahui Indonesia kalah
tipis dari Thailand. Rupanya Pahabol juga ingin menang. Tapi satu keyakinan
yang terlihat dari wajah pahabol, dia masih bisa tersenyum. Baginya bermain
untuk Timnas Merah Putih merupakan pengalaman paling berharga dalam hidupnya.
Kebahagiaan membela bangsa dalam cabang sepak bola mampu dia buktikan, meskipun
dengan keterbatasan dari segi fisik. Keahliannya mampu diuji dan sejajar dengan
pemain yang memiliki postur ideal. Sekecil apapun Pahabol larinya tetap saja
selincah kancil. Dia selalu tersenyum ketika berlari sambil membawa bola dan
mampu melewati hadangan lawan. Sungguh Pahabol bahagia saat bermain sepak bola.
Semoga senyum Pahabol mampu menginspirasi
pemain lain. Agar para pemain selalu tegar dan kuat dalam setiap pertandingan. Bermainlah
untuk kesenangan bukan untuk kemenangan. Jika kesenangan mampu kita miliki maka
kemenangan akan mengikuti di belakangnya.
.....
#keepsmile selalu Pahabol. . J
Komentar
Posting Komentar