source.net
Mungkin aku
tak cukup ramah menanggapi pesan masuk yang temanku berikan. Dengan ketus aku
hanya menjawab, “Nah”. Tak ada basa-basi sedikitpun.
Mungkin temanku
bertanya-tanya atau malah dia sudah tahu, atau mungkin dia lupa, aku sedang
kecewa.
Nah,
melihat hasil KPU yang telah mengumumkan pemilu presiden tahun ini, hasilnya
tak sesuai harapan. Ya, capres dan cawapres dukunganku kalah. Meski sampai
detik ini dari semua kandidat aku hanya mengidolakan Pak Hatta, tetap saja rasa
kecewa itu tentu ada. Kecewa karena Pak Hatta gagal melaju sebagai wakil
presiden, kecewa karena hasil real count KPU
yang ternyata menunjukkan Jokowi-JK pemenangnya, kecewa karena lagi-lagi Pak
Hatta yang kuidolakan tak hadir dalam pengumuman KPU tadi.
Bagiku, ini
rasa kecewa melihat idola tak sesuai keinginan. Penilaianku memang tidak
objektif. Tapi kekecewaan ini timbul karena rasa keinginan yang teramat dalam
untuk melihat idolaku menang sebagai wapres.
Aku membuka
mata, tak menutup telinga dan berlapang dada membuka hati. Menerima kekalahan,
ya kuterima. Melihat idola tak sesuai harapan, ya aku ikhlas. Kecewa ini tak
usah berlarut-larut. Jika judul lagu sering menggunakan kata lima menit, maka lima
menit ini aku khususkan untuk kekecewaan ini, tapi selebihnya lebih terdorong
untuk melihat langkah ke depan.
Membantu presiden
terpilih dalam rangka memajukan negeri ini itu yang terpenting. Tak usah
berbelit-belit mengungkit kesalahan meski itu kecil. Karena sejatinya tak ada
sesuatu hal yang sukses terlaksana tanpa adanya kesalahan.
Secara khusus
untuk temanku yang baru saja menerima sms balasanku.
Kecewa ini sudah hilang. Mari kita sama-sama mendukung
presiden dan wakil presiden terpilih. Semoga harapan seluruh rakyat Indonesia
dapat beliau emban sesuai kemampuan dan dengan bantuan seluruh rakyatnya. Aamiin
J
hehehe, semangat tri, toh dukungan kita juga sama kan tadinya? tapi tetep harus terimaaa :3 wwkwkwk
BalasHapusiyaa terima banget :D tapi tetep idolaku Pak Hatta :D
Hapusidolamu? wkkk