source.net |
Belakangan
ini aku sering nyindir teman-temanku dengan kata, “Peka dong peka!”
Dan jawaban
mereka, “Ciyee Peka”.
Kesimpulannya
aku dan temanku mengartikan peka dengan maksud yang berbeda. Memang awalnya
sindiran itu aku tujukan biar kita saling bantu, tapi temanku menganggap
kepekaan hanya untuk orang yang spesial. Ah temanku -_-
Dan
kemarin, aku menemukan makna peka dalam artian yang berbeda menyentuh perasaan
menyadarkan logika.
Ketika di
sebuah rel dekat stasiun.
“Kenapa
mobilnya berhenti, perasaan ngga ada kereta,” keluhku yang berada di jok
belakang motor matic hitam.
Sambil
menerobos perlahan sebelah kiri mobil, kakaku melewati deretan kendaraan roda
empat yang berhenti. Rupanya mobil oranye
sedang tertahan tepat di perlintasan rel kereta api. Tak ada orang yang
membantu. Sang supir keluar sembari mendorong mobilnya dengan sekuat tenaga,
walau tenaganya tak mampu merubah banyak posisi mobil yang bernama angkot itu.
Tiga meter
sudah motorku berlalu melewati angkot mogok. Tiba-tiba kendaraan roda dua yang menyalipku
tadi berhenti dan memarkirkan kendaraannya di pinggir kiri jalan. Seorang
remaja memakai jaket dan celana jeans dengan kaos dan helm hitam turun dari
motornya. Meski helm masih dipakainya, bergegas ia lari ke belakang menuju angkot
yang mogok tadi.
***
Rupanya di
jaman sekarang masih ada sosok pemuda yang peka pada hal-hal kecil semacam itu.
Terlihat sederhana memang, tapi bayangkan jika tidak ada orang yang membantu
supir angkot tadi, pasti kemacetan akan semakin panjang. Dan membahayakan
banyak pengguna jalan jika saja kereta melintas.
Sikap
pemuda yang mempelopori bantuan tadi benar-benar membuatku malu. Aku melihat
angkot tadi dan hanya bisa bersimpati sambil terus menatapnya hingga berlalu.
Dan pemuda itu tanpa pikir panjang langsung berhenti dan ikut mendorong angkot
mogok itu.
Pandanganku
terus ke arah belakang. Dan aku melihat beberapa laki-laki (bapak-bapak) ikut
membantu supir angkot itu memindahkan kendaraannya. Pelajaran singkat yang
sangat berharga.
Ternyata
kepekaan bukan hanya menjadi kata pemanis dalam setiap bantuan. Tapi peka akan
lebih bermakna jika diwujudkan dalam sebuah tindakan.
#PekadongPeka!!!
J
Sekian
Komentar
Posting Komentar