Langsung ke konten utama

Tentang Teman 123

tiga orang dalam satu kamera (saya dan dua orang di belakang)


Manusia adalah pembelajar yang baik. Berikut adalah cerita saya yang belajar dari ketiga orang yang berbeda dengan karakter yang berbeda, dengan hasil pembelajaran yang berbeda pula. Sesungguhnya ketiga teman yang pernah dekat kemudian pergi tanpa sambat bukan berarti tak ada pelajaran yang tak bisa didapat.
Pertama
Berulangkali makan di luar sama keluarga kadang ibu heran kenapa saya lebih memilih memesan air putih ketimbang sajian minuman es lainnya. Jawab saya, “Ngga apa-apa bu biar ngga seret.”
Sebenarnya alasan lebih sering meminum air putih atau air putih dingin karena saya pernah dikomentari teman (yang pertama) ketika sedang makan. Dia mengomentari pesanan minum es teh saya dengan berkata,
“Kalau makan sebaiknya jangan minum es teh, mending es jeruk,” (soalnya dia pesan es jeruk)
“Kenapa ngga boleh es teh?”
“Karena kandungan yang ada dalam teh bisa menyerap nutrisi dari makanan yang kita makan. Jadi tidak disarankan kalau minum teh sehabis makan. Tapi yang paling baik air putih si biar proses mencerna makanannya lebih maksimal,”
“Kalau minum kopi atau good*** atau minuman berasa?”
“Proses mencerna makanannya jadi lebih berat,”
“Oh.”
Saya tutup percakapan saat makan dengan OH. Tapi tahukah jika sebenarnya sejak saat itu, saya mengurangi pesanan es teh, teh anget sehabis makan kalau tidak sangat kepepet (misal restaurant terlalu mahal, otomatis milih es teh yang paling murah dengan catatan tak ada menu air putih), atau bukan karena paket lengkap (biasanya nasi ayam plus es teh), maka saya lebih memilih pesan air putih.
Bagi saya yang dari jurusan sosial, perihal minuman sehabis makan yang terpenting rasanya enak menyegarkan dan murah. Bagi dia yang dari jurusan eksakta, segala hal yang masuk ke dalam tubuh manusia perlu diperhatikan dan dilihat kandungan nutrisinya. Dalam batin saya, repot sekali hidupnya.
Tapi dari dia, saya belajar untuk lebih memperhatikan asupan nutrisi yang masuk ke dalam tubuh. Mulai dari hal sepele, minum air putih!
Kedua
Chat basa basi yang sering saya kirimkan, “Lagi di mana?”
Dia kirim gambar “Lari-lari di lapangan.”
Di lain kesempatan dan lain hari, “Lagi di mana?”
Dia kirim gambar “Lari di pinggir jalan raya.”
Pada waktu sore hari “Lagi di mana?”
Dia kirim gambar “Punggung temannya yang sedang lari di pinggir jalan,”
Ketika malam hari, “Lagi di mana?”
Dia kirim gambar “Lari di alun-alun.”
Suatu ketika, “Lagi di mana?”
Dia kirim gambar “LARI MENUJU PUNCAK SLAMET.”
Bosen ngga bacanya? Se-bosen saya berbasa basi dan melihat gambarnya sedang berlari.
Saya bukannya tidak menyukai olahraga, nyatanya saya gemar menjadi penonton penikmat dan komentator pertandingan badminton dan sepak bola. Tetapi untuk olahraga lari, saya memiliki pengalaman tidak menyenangkan semasa sekolah hingga lulus. Dari zaman SD sampai SMK, saya adalah pelari paling lama waktunya, paling jauh jaraknya (deretan belakang sendiri), paling mual setelahnya (biasanya sehabis lari 2,4 km saya mual plus muntah).
Melihat teman saya yang gemar berlari, dari dia saya belajar bahwa kebahagiaan hakiki letaknya dalam tubuh yang sehat bukan dari materi. Suatu hari dia bilang tak bersemangat, mungkin karena pekerjaan, masalah keluarga, atau urusan pribadi yang tak saya pahami. Eh sore harinya dia sudah berada di lapangan untuk berlari.
Katanya, “Lari itu bikin semua masalah jadi plong, sehabis lari badan langsung seger lagi. Aku sebenarnya suka cewe yang larinya cepet.”
Oke terima kasih karena saya adalah perempuan siput. Bisa lari cepat kalau saya memakai strategi jitu cenderung licik.
Meski secara harfiah saya manusia yang jarang berolahraga, tapi darinya saya belajar menjadi bahagia salah satunya memiliki tubuh yang sehat. Bagi saya yang dulunya sering sakit-sakitan, saya akan lebih memperhatikan kesehatan jasmani dan rajin olahraga. Minimal melakukan olahraga yang saya gemari, senam lantai di atas kasur (rol depan, rol belakang dan sikap lilin).
Ketiga
Mumpung masih muda suka main, itu biasa. Tapi main untuk mengembangkan potensi diri, itu baru luar biasa. Apalagi mainnya sekaligus untuk mendapatkan uang, itu bonus menjadi seseorang yang istimewa.
Teman saya yang satu ini bagaikan burung yang terbang di langit lepas. Jauh dari keluarga untuk merantau, tak punya sangkar karena tak memiliki pekerjaan tetap, tapi dikenal banyak orang karena keahliannya yang beragam. Kok bisa demikian?
Saya pernah bertanya, “Kenapa si ngga mau kerja di instansi? Padahal kan enak jam kerja udah diatur, tinggal di dalem ruangan, gaji selalu di awal bulan, apalagi kamu punya peluang gampang banget buat kerja di sana”
Katanya, “Bukan ngga mau, kalau jalannya kerja di sana ya mau. Tapi dasarnya saya orangnya suka bebas, suka main, ngga suka dikekang sama peraturan yang terlalu mengikat, saya lebih bahagia nyari uang dengan cara sendiri.”
Dia membuktikan. Seperti kegemarannya suka main dan suka bebas, dia punya banyak kelebihan yang dikembangkan secara otodidak. Terutama dalam hal seni yang menjadi kegemarannya. Dari yang semula hanya seorang mahasiswa bukan siapa-siapa, kini sudah sering jadi pembicara dan mentor di berbagai acara.
Darinya saya belajar bahwa meski tak senang dengan peraturan yang mengikat, tapi bisa bertanggung jawab memilih sesuatu dengan cara yang terbaik.
Dia bahagia dengan caranya sendiri!
Teman 123
Banyak pelajaran yang dapat diambil dari mereka. Hal positif dari mereka selalu mudah untuk diingat. Saya membayangkan suatu hari, berteman pertama dengan seorang ilmuwan, berteman kedua dengan olahragawan, berteman ketiga dengan seniman. Bahwa seorang teman yang pernah berkenalan menjadi teman, tetap akan berteman dengan jalan pertemanan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Buku Yang Fana adalah Waktu

Judul Buku : Yang Fana Adalah Waktu Penulis : Sapardi Djoko Damono Tahun Terbit: 2018 Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta Tebal : 146 halaman ISBN : 978-602-03-8305-7 Genre : Fiksi Pernah menjalani hubungan jarak jauh atau Long Distance Relationship ? Bagaimana rasa rindunya? Bagaimana penantiannya? Bagaimana rasa saling percaya yang ditumbuhkan? Begitu pun bagaimana menjaga hati agar tetap setia? Barangkali novel ketiga dari Trilogi Hujan Bulan Juni milik Sapardi Djoko Damono bisa menggambarkannya. Sinopsis Berkisah tentang Sarwono yang ditinggal pergi kekasihnya Pingkan, untuk menempuh pendidikan di Jepang. Mereka menjalani hubungan jarak jauh Solo-Kyoto Jepang, tapi tetap saling kirim kabar. Hingga suatu hari kepercayaan diantara keduanya sempat pudar, sebab ada orang ketiga yang membuatnya nyaman. Hal yang paling sulit dari hubungan jarak jauh adalah menjaga perasaan. Masing-masing dari mereka paham betul hati mereka tertuju pada siapa. Tapi, y

Review Buku 24 Jam Bersama Gaspar : Sebuah Cerita Detektif

Judul Buku       : 24 Jam Bersama Gaspar : Sebuah Cerita Detektif Penulis             : Sabda Armandio Alif Tahun Terbit    : 2017 Penerbit          : Mojok Tebal                : xiv + 228 halaman ISBN                 : 978-602-1318-48-5 Sebuah novel detektif bercerita perampokan toko emas namun tujuan utamanya menemukan kotak hitam. Sepanjang delapan bab, penulis membuat pembaca menerka isi kotak hitam. Apa alasan terbaik mencuri toko emas namun yang diincar justru sebuah kotak hitam? Namanya cerita detektif, jangan terkecoh dengan alur cerita. Bagi yang gemar mengikuti cerita detektif tentu selalu ada maksud tersembunyi dari semua cerita yang dimunculkan. Begini cerita 24 Jam Bersama Gaspar... Gaspar dan Perampokan Toko Emas Gaspar bukan nama sebenarnya, sedang merencanakan perampokan toko emas milik Wan Ali. Untuk melancarkan aksinya, Gaspar mengajak Agnes, Kik, Njet, Pongo, dan Pingi (bukan nama sebenarnya). Penggunaan nama samaran ini untuk melindung

Baalveer: antara dongeng dan modernitas

source.net Dengan memanggil namanya, dia akan datang untuk menyelamatkan. Dengan melihatnya di tv, dia muncul bak superhero abad 20 yang begitu terkenal. Julukannya ‘pahlawan penyelamat anak-anak’. Serial India sedang membanjiri tanah air. Dimulai dari film, sinetron, hingga artis dari negeri Bollywood itu dicintai tayang di Indonesia. Hampir setiap tv terdapat tayangan yang berasal dari India. Salah satu serial drama yang saat ini hadir setiap hari di tv (sebut saja antv) menjadi salah satu tayangan favorit anak-anak. Baalveer, seorang anak yang terlahir dari peri bernama Baal Peri menjadi sosok yang paling dicintai anak-anak. Dengan baju berwarna oren, berselendang merah, serta tongkat sakti sebagai senjatanya, membuat dia dijuluki pahlawan bagi anak-anak. Di sela-sela pekerjaannya menyelamatkan anak-anak, dia pun sering muncul di tv. Mengapa Baalveer di tv? Beberapa episode Baalveer, ia sering tampil untuk mengklarifikasi segala hal yang berkaitan dengan anak-anak. Ter