dokumentasi yahya |
Tahu ngga, apa yang senang dari sebuah percakapan menjelang tidur malam?
Bahwa didengarkan dan mendengarkan adalah dua aktivitas yang melegakan.
Semalam, aku sedang lelah. Bukan karena pekerjaan apalagi karena kamu, jelas bukan. Tapi, karena kepikiran terus menerus tentang sakitnya keluarga di rumah. Ragaku jauh di sini merantau untuk bekerja, tapi pikiranku jauh tertinggal bersama ibu, adek-adek, dan bapa di rumah.
Sedangkan kamu, jauh di sana ada untuk mendengarkan dan didengarkan. Aku lega. Seketika lelahku berkurang.
Kupikir mematikan paket data bisa jadi solusi agar pikiranku beristirahat. Tak tahu kondisi di rumah, tak tahu kabar apa-apa di rumah.
Tapi ternyata aku keliru. Tetap terhubung dan hadapi masalah adalah satu-satunya cara yang harus tetap kutempuh. Dan kau hadir di sana menjadi telingaku, menjadi rinduku.
Aku lega.
Semalam percakapan mengalir begitu saja. Tiba-tiba aku berkata,
"Bentar lagi ramadan,"
"Iya" jawabmu
"Habis ramadan terus lebaran"
"Iya" jawabmu
"Habis lebaran?"
"Persiapan bawa kamu ke sini"
-seketika aku diam, bibirku sedang tersenyum-
Semoga keluarga dan mbaknya sehat selalu,, jadi ikut terhanyut baca tulisannya mbak
BalasHapusAamiin.. terima kasih ya, kenapa tiba-tiba baca banyak tulisan saya? Haha tapi terima kasih.
Hapus