Langsung ke konten utama

Pendamping Terakhir


“Terakhir mengenal kalian keceriaan yang kudapat
Terakhir memandang wajah kalian, aku pendamping (terakhir) kalian ....”

Sehari mengenal kalian bukan waktu yang lama agar aku bisa menuliskan kenangan ini. Ya, hanya sehari dapat apa aku dari kalian mahasiswa baru kelompok 72?
Dapat banyak. Banyak kebahagiaan dan keceriaan lebih tepatnya. Terimakasih gaesss yang telah menerimaku sebagai pendamping kelompok ini. Meski aku sejatinya bukan bagian dari seleksi pendamping ospek univ. Tapi sikap ramah teman-teman maba membuatku langsung nyaman mendampingi kelompok ini.
Sejujurnya aku tak paham tugas pendamping ospek univ apa saja. Aku tak mengerti jadwal dan peraturan dalam ospek ini. Bermodalkan niat dan kemauan untuk menjadi pendamping pengganti, aku siap. Siap untuk mengospek teman-teman maba Sabtu lalu.

Tak pernah terbayangkan berdiri di tengah-tengah kalian menyampaikan materi ospek dan mencairkan suasana. Bukan tugas mudah, apalagi sifatku yang pendiam dan pemalu membuat gerogi akan siap menghampiriku kapan saja terutama saat berbicara.

Beruntung aku berada di kelompok yang katanya bernama KE-TU-A ini. Aku tidak percaya kebetulan. Tapi keberadaanku di kelompok ini secara tiba-tiba, membuatku sangat bersyukur akan takdir yang menggariskan aku menjadi bagian dari teman-teman walau hanya sehari.

KETUAers... kalian membuatku belajar untuk mengerti arti keramahan. Bagiku tidak ada satupun dari kalian yang membuatku marah ataupun kesal mendampingi kelompok ini. Justru sehari bersama kalian hanya keceriaan dan canda tawa yang kudapat. Sekali lagi aku menjadi pendamping yang beruntung dapat mengenal KETUA (kelompok tujuh dua).

Maaf hanya bisa mendampingi kalian dalam sehari. Menjadi pendamping pengganti sekaligus pendamping terakhir bersama kalian Sabtu lalu membuat kenangan ini lebih cepat untuk kutuliskan. Harusnya 3 hari ini aku bersama kalian, nyatanya hanya sehari kesempatan itu aku dapatkan.

Kenangan ini tak tergambar oleh jepretan foto yang kita buat. Tapi kenangan ini kita ciptakan karena saling berbagi cerita dan menuliskannya dalam sebuah coretan.

Selamat datang mahasiswa baru 2014. Selamat datang KETUA (kelompok tujuh dua). Selamat berekspresi di kampus kita tercinta Soedirman.


#HidupMahasiswa!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Buku Yang Fana adalah Waktu

Judul Buku : Yang Fana Adalah Waktu Penulis : Sapardi Djoko Damono Tahun Terbit: 2018 Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta Tebal : 146 halaman ISBN : 978-602-03-8305-7 Genre : Fiksi Pernah menjalani hubungan jarak jauh atau Long Distance Relationship ? Bagaimana rasa rindunya? Bagaimana penantiannya? Bagaimana rasa saling percaya yang ditumbuhkan? Begitu pun bagaimana menjaga hati agar tetap setia? Barangkali novel ketiga dari Trilogi Hujan Bulan Juni milik Sapardi Djoko Damono bisa menggambarkannya. Sinopsis Berkisah tentang Sarwono yang ditinggal pergi kekasihnya Pingkan, untuk menempuh pendidikan di Jepang. Mereka menjalani hubungan jarak jauh Solo-Kyoto Jepang, tapi tetap saling kirim kabar. Hingga suatu hari kepercayaan diantara keduanya sempat pudar, sebab ada orang ketiga yang membuatnya nyaman. Hal yang paling sulit dari hubungan jarak jauh adalah menjaga perasaan. Masing-masing dari mereka paham betul hati mereka tertuju pada siapa. Tapi, y

Review Buku 24 Jam Bersama Gaspar : Sebuah Cerita Detektif

Judul Buku       : 24 Jam Bersama Gaspar : Sebuah Cerita Detektif Penulis             : Sabda Armandio Alif Tahun Terbit    : 2017 Penerbit          : Mojok Tebal                : xiv + 228 halaman ISBN                 : 978-602-1318-48-5 Sebuah novel detektif bercerita perampokan toko emas namun tujuan utamanya menemukan kotak hitam. Sepanjang delapan bab, penulis membuat pembaca menerka isi kotak hitam. Apa alasan terbaik mencuri toko emas namun yang diincar justru sebuah kotak hitam? Namanya cerita detektif, jangan terkecoh dengan alur cerita. Bagi yang gemar mengikuti cerita detektif tentu selalu ada maksud tersembunyi dari semua cerita yang dimunculkan. Begini cerita 24 Jam Bersama Gaspar... Gaspar dan Perampokan Toko Emas Gaspar bukan nama sebenarnya, sedang merencanakan perampokan toko emas milik Wan Ali. Untuk melancarkan aksinya, Gaspar mengajak Agnes, Kik, Njet, Pongo, dan Pingi (bukan nama sebenarnya). Penggunaan nama samaran ini untuk melindung

Baalveer: antara dongeng dan modernitas

source.net Dengan memanggil namanya, dia akan datang untuk menyelamatkan. Dengan melihatnya di tv, dia muncul bak superhero abad 20 yang begitu terkenal. Julukannya ‘pahlawan penyelamat anak-anak’. Serial India sedang membanjiri tanah air. Dimulai dari film, sinetron, hingga artis dari negeri Bollywood itu dicintai tayang di Indonesia. Hampir setiap tv terdapat tayangan yang berasal dari India. Salah satu serial drama yang saat ini hadir setiap hari di tv (sebut saja antv) menjadi salah satu tayangan favorit anak-anak. Baalveer, seorang anak yang terlahir dari peri bernama Baal Peri menjadi sosok yang paling dicintai anak-anak. Dengan baju berwarna oren, berselendang merah, serta tongkat sakti sebagai senjatanya, membuat dia dijuluki pahlawan bagi anak-anak. Di sela-sela pekerjaannya menyelamatkan anak-anak, dia pun sering muncul di tv. Mengapa Baalveer di tv? Beberapa episode Baalveer, ia sering tampil untuk mengklarifikasi segala hal yang berkaitan dengan anak-anak. Ter