Langsung ke konten utama

Aha! Aku Punya Ide...! (menulis)


Kata-kata di atas sering kita dengar. Disaat pikiran sudah terbatas, tindakan tak tau lagi arahnya, seakan ada keajaiban yang tiba-tiba datang, bagaikan wangsit yang datang dari langit masuk ke dalam pikiran. Ah berlebihan.

Tak kalah berlebihan jika ada orang yang mengatakan, “Aduh aku ngga punya ide nih..”. Apalagi jika ide itu berkaitan dengan ide untuk menulis. Ah omong kosong sekali.

Selagi kita masih hafal huruf (A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z) dan masih mampu untuk merangkai kata tak mungkin kita tak memiliki ide untuk menulis.
Sepertinya istilah yang tepat bukan tak punya ide, tapi tak mau menyalurkan apa yang ada dalam pikiran untuk dituangkan menjadi rangkaian kata.

Ada beberapa orang yang memiliki kelebihan dalam merangkai kata lebih unggul dari yang lain. Itu karena mereka mau memikirnya, tidak asal tulis, tidak asal rangkai. Tapi benar-benar kata yang dituliskan memiliki keunggulan dari kata yang dibuat orang lain. Seakan cerita yang dituliskan memiliki rohnya tersendiri dan merasuk dalam pikiran pembaca. Indah kan?

Seperti beberapa novelis dari Indonesia ada Andrea Hirata, Dewi ‘dee’ Lestari. Mereka mampu membuat cerita yang isinya sangat enak untuk dibaca. Rangkaian kata yang indah namun tidak berlebihan. Cerita yang sederhana namun penuh arti. Banyak yang memuji karya-karya mereka. Tidak dipungkiri, beberapa dari karya penulis-penulis hebat itu ceritanya sampai diangkat ke layar lebar. Wow hebat!

Tidak semua orang memiliki keahlian untuk menulis. Lebih tepatnya tidak semua orang memiliki kemauan untuk menulis. Sebelum memiliki keterampilan menulis, biasanya orang tersebut memiliki kegemaran membaca. Dari membaca mereka kemudian tertarik untuk menulis. Jadi keahlian yang didapat seseorang untuk menulis tidak datang tiba-tiba, butuh proses.

Jika ingin menulis bagus cukup dengan banyak membaca.
Jika ingin menulis indah, menulislah dari hati.
Jika ingin menulis karya, menulislah untuk orang lain.

Jika ingin menulis biasa cukuplah hafal 26 huruf abjad hehehe.

Sumber gambar:

Komentar

  1. Hehe iyya juga yah,, bru nyadar kalo kita ini gak kehabisan ide cuman gak mikir aja nulis apaan hehe

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Buku Yang Fana adalah Waktu

Judul Buku : Yang Fana Adalah Waktu Penulis : Sapardi Djoko Damono Tahun Terbit: 2018 Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta Tebal : 146 halaman ISBN : 978-602-03-8305-7 Genre : Fiksi Pernah menjalani hubungan jarak jauh atau Long Distance Relationship ? Bagaimana rasa rindunya? Bagaimana penantiannya? Bagaimana rasa saling percaya yang ditumbuhkan? Begitu pun bagaimana menjaga hati agar tetap setia? Barangkali novel ketiga dari Trilogi Hujan Bulan Juni milik Sapardi Djoko Damono bisa menggambarkannya. Sinopsis Berkisah tentang Sarwono yang ditinggal pergi kekasihnya Pingkan, untuk menempuh pendidikan di Jepang. Mereka menjalani hubungan jarak jauh Solo-Kyoto Jepang, tapi tetap saling kirim kabar. Hingga suatu hari kepercayaan diantara keduanya sempat pudar, sebab ada orang ketiga yang membuatnya nyaman. Hal yang paling sulit dari hubungan jarak jauh adalah menjaga perasaan. Masing-masing dari mereka paham betul hati mereka tertuju pada siapa. Tapi, y

Review Buku 24 Jam Bersama Gaspar : Sebuah Cerita Detektif

Judul Buku       : 24 Jam Bersama Gaspar : Sebuah Cerita Detektif Penulis             : Sabda Armandio Alif Tahun Terbit    : 2017 Penerbit          : Mojok Tebal                : xiv + 228 halaman ISBN                 : 978-602-1318-48-5 Sebuah novel detektif bercerita perampokan toko emas namun tujuan utamanya menemukan kotak hitam. Sepanjang delapan bab, penulis membuat pembaca menerka isi kotak hitam. Apa alasan terbaik mencuri toko emas namun yang diincar justru sebuah kotak hitam? Namanya cerita detektif, jangan terkecoh dengan alur cerita. Bagi yang gemar mengikuti cerita detektif tentu selalu ada maksud tersembunyi dari semua cerita yang dimunculkan. Begini cerita 24 Jam Bersama Gaspar... Gaspar dan Perampokan Toko Emas Gaspar bukan nama sebenarnya, sedang merencanakan perampokan toko emas milik Wan Ali. Untuk melancarkan aksinya, Gaspar mengajak Agnes, Kik, Njet, Pongo, dan Pingi (bukan nama sebenarnya). Penggunaan nama samaran ini untuk melindung

Baalveer: antara dongeng dan modernitas

source.net Dengan memanggil namanya, dia akan datang untuk menyelamatkan. Dengan melihatnya di tv, dia muncul bak superhero abad 20 yang begitu terkenal. Julukannya ‘pahlawan penyelamat anak-anak’. Serial India sedang membanjiri tanah air. Dimulai dari film, sinetron, hingga artis dari negeri Bollywood itu dicintai tayang di Indonesia. Hampir setiap tv terdapat tayangan yang berasal dari India. Salah satu serial drama yang saat ini hadir setiap hari di tv (sebut saja antv) menjadi salah satu tayangan favorit anak-anak. Baalveer, seorang anak yang terlahir dari peri bernama Baal Peri menjadi sosok yang paling dicintai anak-anak. Dengan baju berwarna oren, berselendang merah, serta tongkat sakti sebagai senjatanya, membuat dia dijuluki pahlawan bagi anak-anak. Di sela-sela pekerjaannya menyelamatkan anak-anak, dia pun sering muncul di tv. Mengapa Baalveer di tv? Beberapa episode Baalveer, ia sering tampil untuk mengklarifikasi segala hal yang berkaitan dengan anak-anak. Ter