Langsung ke konten utama

Politik Merambah Dunia Maya

Mendekati pilpres banyak media yang gencar memberitakan tentang capres dan cawapres. Tak terkecuali di dunia maya, bahkan jejaring sosial. Khususnya medsos (media sosial) yang paling banyak digunakan yaitu facebook dan twitter.

Ketika sedang asyik bermain medsos, tiba-tiba muncul iklan yang isinya tentang capres dan cawapres. Bukan hanya sekadar iklan tentang dukungan terhadap capres tersebut, namun seringkali iklan yang ada di medsos memberitakan tentang keburukan-keburukan capres dan cawapres.

Dunia politik memang dengan mudah merambah di segala bidang. Media sosial yang mayoritas banyak digunakan kalangan anak muda untuk sekadar bermain di dunia maya, sekarang ini justru digunakan sebagai ajang kampanye. Remaja sebagai pemilih awal akan dengan mudah disuguhi berbagai macam iklan-iklan politik.

Dukungan bagi para capres melalui medsos boleh-boleh saja, apalagi hal itu sekaligus untuk memperkenalkan capres dan cawapres bagi remaja yang notabene tidak terlalu senang dengan dunia politik. Melalui medsos diharapkan para capres menjadi lebih mudah dikenal di kalangan remaja.

Apalagi saat ini pengguna facebook bukan hanya dari kalangan remaja, di segala usia banyak orang-orang telah memiliki akun facebook. Iklan dukungan bagi para capres dan cawapres dianggap bisa dengan mudah merambah masyarakat.

Sayangnya, tak semua pengguna medsos peduli dengan iklan tersebut. Bagi pengguna medsos iklan tersebut hanyalah iklan pengganggu ketika sedang asyik bermain di dunia maya. Banyak dari pengguna medsos yang tidak percaya terhadap iklan-iklan yang ada di dunia maya, sekalipun iklan tersebut berkaitan dengan dukungan bagi capres dan cawapres.

Membuat iklan politik memang bagus untuk dilakukan, namun alangkah lebih baiknya jika iklan-iklan tersebut dibuat dengan menggunakan etika. Bukankah telah ada peraturan yang melarang capres dan cawapres saling menjelek-jelekkan satu sama lain? Lagi pula rakyat juga tidak akan dengan mudah terpengaruh terhadap pemberitaan miring para capres dan cawapres. Asalkan mereka sudah memiliki pilihan yang tepat, maka tidak perlu lagi ada yang menghancurkan satu sama lain.

Yang dibutuhkan rakyat saat ini adalah mengenal lebih dekat calon pemimpin mereka. Dengan memanfaatkan dunia maya bisa saja dibuat suatu blog, website, fanpage, yang berisi tentang profil lengkap para capres dan cawapres serta rekam jejak mereka selama berada di panggung politik. Rakyat bisa mengakses kapan saja dan membacanya kapanpun mereka inginkan. Dengan begitu tidak ada lagi iklan-iklan yang muncul di sembarang medos yang menganggu pemandangan mata.


Melek internet itu perlu
Tapi melek politik juga tak kalah penting J

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Buku Yang Fana adalah Waktu

Judul Buku : Yang Fana Adalah Waktu Penulis : Sapardi Djoko Damono Tahun Terbit: 2018 Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta Tebal : 146 halaman ISBN : 978-602-03-8305-7 Genre : Fiksi Pernah menjalani hubungan jarak jauh atau Long Distance Relationship ? Bagaimana rasa rindunya? Bagaimana penantiannya? Bagaimana rasa saling percaya yang ditumbuhkan? Begitu pun bagaimana menjaga hati agar tetap setia? Barangkali novel ketiga dari Trilogi Hujan Bulan Juni milik Sapardi Djoko Damono bisa menggambarkannya. Sinopsis Berkisah tentang Sarwono yang ditinggal pergi kekasihnya Pingkan, untuk menempuh pendidikan di Jepang. Mereka menjalani hubungan jarak jauh Solo-Kyoto Jepang, tapi tetap saling kirim kabar. Hingga suatu hari kepercayaan diantara keduanya sempat pudar, sebab ada orang ketiga yang membuatnya nyaman. Hal yang paling sulit dari hubungan jarak jauh adalah menjaga perasaan. Masing-masing dari mereka paham betul hati mereka tertuju pada siapa. Tapi, y

Review Buku 24 Jam Bersama Gaspar : Sebuah Cerita Detektif

Judul Buku       : 24 Jam Bersama Gaspar : Sebuah Cerita Detektif Penulis             : Sabda Armandio Alif Tahun Terbit    : 2017 Penerbit          : Mojok Tebal                : xiv + 228 halaman ISBN                 : 978-602-1318-48-5 Sebuah novel detektif bercerita perampokan toko emas namun tujuan utamanya menemukan kotak hitam. Sepanjang delapan bab, penulis membuat pembaca menerka isi kotak hitam. Apa alasan terbaik mencuri toko emas namun yang diincar justru sebuah kotak hitam? Namanya cerita detektif, jangan terkecoh dengan alur cerita. Bagi yang gemar mengikuti cerita detektif tentu selalu ada maksud tersembunyi dari semua cerita yang dimunculkan. Begini cerita 24 Jam Bersama Gaspar... Gaspar dan Perampokan Toko Emas Gaspar bukan nama sebenarnya, sedang merencanakan perampokan toko emas milik Wan Ali. Untuk melancarkan aksinya, Gaspar mengajak Agnes, Kik, Njet, Pongo, dan Pingi (bukan nama sebenarnya). Penggunaan nama samaran ini untuk melindung

Baalveer: antara dongeng dan modernitas

source.net Dengan memanggil namanya, dia akan datang untuk menyelamatkan. Dengan melihatnya di tv, dia muncul bak superhero abad 20 yang begitu terkenal. Julukannya ‘pahlawan penyelamat anak-anak’. Serial India sedang membanjiri tanah air. Dimulai dari film, sinetron, hingga artis dari negeri Bollywood itu dicintai tayang di Indonesia. Hampir setiap tv terdapat tayangan yang berasal dari India. Salah satu serial drama yang saat ini hadir setiap hari di tv (sebut saja antv) menjadi salah satu tayangan favorit anak-anak. Baalveer, seorang anak yang terlahir dari peri bernama Baal Peri menjadi sosok yang paling dicintai anak-anak. Dengan baju berwarna oren, berselendang merah, serta tongkat sakti sebagai senjatanya, membuat dia dijuluki pahlawan bagi anak-anak. Di sela-sela pekerjaannya menyelamatkan anak-anak, dia pun sering muncul di tv. Mengapa Baalveer di tv? Beberapa episode Baalveer, ia sering tampil untuk mengklarifikasi segala hal yang berkaitan dengan anak-anak. Ter