Langsung ke konten utama

Mendengarnya Sedih, Menyanyikannya Enggan



Tadi pagi aku menonton televisi dan adikku meminta untuk menonton kartun upin ipin, kartun berbahasa Malaysia yang sudah lama tayang di televisi Indonesia. Awalnya aku senyum-senyum melihat adikku senang menonton kartun upin ipin. Aku pun merasakan sama dan menganggap kartun dari negeri tetangga terlihat bagus dan lebih menarik tampilannya dari kartun negeri sendiri. Aku memiliki keinginan suatu saat nanti bisa melihat kartun dengan kualitas gambar yang bagus dari negeri sendiri.
Di tengah-tengah tayangan kartun, ada kejadian yang membuatku sedih, marah, namun tak mampu berbuat apa-apa untuk meredam kemarahanku.
Yang membuatku marah adalah ketika melihat lagu Rasa Sayang-Sayange dinyanyikan oleh adik-adik kecil upin ipin dan teman-temannya. Mereka menyanyikan lagu tersebut ketika hendak bertamasya dan dibimbing oleh ibu guru mereka. Lirik pertama sama persis dengan lirik lagu daerah dari Maluku, “Rasa sayange rasa sayang-sayange...”  nadanya pun sama persis dengan nada lagu daerah Maluku. Namun lirik di bait berikutnya memang berbeda, walaupun sama bernyanyi sambil berpantun isi dari lagu tersebut.
Mendengar lagu daerah Maluku dinyanyikan di kartun upin ipin buatan Malaysia, aku sedih. Sedih karena tak mampu membuat lagu dari negeri sendiri bisa dinyanyikan oleh rakyatnya sendiri. Jika Malaysia memakai lagu tersebut untuk tayangan kartun mereka namun tetap mengakui itu lagu daerah Indonesia tentu hal tersebut tidak jadi masalah. Yang membuat ku sedih ketika mendengarnya adalah karena lagu tersebut telah diakui secara sah oleh pihak Malaysia. Malaysia telah melakukan segala cara untuk menjaga kebudayaan mereka. Dari mulai memperkenalkan lagu mereka di televisi hingga mengesahkan budaya-budaya yang dimiliki oleh Malaysia.

Indonesia bukannya tak berbuat apa-apa untuk menjaga kebudayaan yang dimilikinya. Contohnya lagu Rasa Sayang-Sayange ini telah ada di dalam notasi lagu-lagu daerah Indonesia, dan tertulis jelas lagu tersebut berasal dari Maluku. Masyarakat Maluku pun mengakui itu lagu mereka dan hafal lagu daerahnya sendiri.
Secara geografis Indonesia dan Malaysia memang posisinya sangat berdekatan. Bahasa yang digunakan dua negara ini juga mirip. Namun karena Indonesia dan Malaysia sama-sama telah memiliki wilayah yang diakui secara internasional, tidak jarang kedua negera ini sering berseteru masalah hak milik dari kedua negara tersebut termasuk tentang kebudayaan mereka. Indonesia terkenal negara yang paling banyak memiliki kebudayaan. Wilayah nusantara pun sangat luas. Beberapa kali sempat ada kebudayaan dan wilayah teritorial yang diakui negara tetangga dan Indonesia kehilangan apa yang menjadi miliknya.
Pemerintah Indonesia memang sudah bekerja keras menjaga kebudayaan yang telah dimiliki nusantara. Pemerintah telah bersaing untuk mempertahankan kebudayaan tersebut. Rakyat Indonesia berani melawan siapapun yang ingin menjadikan budaya nusantara sebagai budaya negara lain. Namun apalah arti semua itu jika masing-masing dari rakyat Indonesia belum mencintai sepenuhnya kebudayaan yang dimiliki mereka. Mereka hanya berani mengakui dan menyimpannya dengan sangat rapi tanpa mau melestarikan kebudayaan tersebut. Salah satu cara paling baik untuk melestarikan kebudayaan nusantara adalah dengan mencintai budaya tersebut dan mengenalkannya pada generasi muda. Sebisa mungkin dari kecil adik-adik kita telah dikenalkan kebudayaan-kebudayaan nusantara. Misalnya menyanyikan lagu-lagu daerah ketika adik kecil kita baru belajar bernyanyi. Menyetel lagu anak-anak yang menyanyikan lagu-lagu daerah bisa membuat adik kecil kita mengingat dengan mudah lagu-lagu nusantara.  
Nyanyikanlah lagu-lagu daerah mulai saat ini. Sebarkanlah lirik-lirik lagu nusantara yang isinya menceritakan sepenuhnya tentang nusantara. Jika ingin negeri kita dikenal mulailah dengan mengenal negeri sendiri terlebih dahulu, baru setelah itu dengan sendirinya negeri kita akan dikenal oleh dunia. 



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Buku Yang Fana adalah Waktu

Judul Buku : Yang Fana Adalah Waktu Penulis : Sapardi Djoko Damono Tahun Terbit: 2018 Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta Tebal : 146 halaman ISBN : 978-602-03-8305-7 Genre : Fiksi Pernah menjalani hubungan jarak jauh atau Long Distance Relationship ? Bagaimana rasa rindunya? Bagaimana penantiannya? Bagaimana rasa saling percaya yang ditumbuhkan? Begitu pun bagaimana menjaga hati agar tetap setia? Barangkali novel ketiga dari Trilogi Hujan Bulan Juni milik Sapardi Djoko Damono bisa menggambarkannya. Sinopsis Berkisah tentang Sarwono yang ditinggal pergi kekasihnya Pingkan, untuk menempuh pendidikan di Jepang. Mereka menjalani hubungan jarak jauh Solo-Kyoto Jepang, tapi tetap saling kirim kabar. Hingga suatu hari kepercayaan diantara keduanya sempat pudar, sebab ada orang ketiga yang membuatnya nyaman. Hal yang paling sulit dari hubungan jarak jauh adalah menjaga perasaan. Masing-masing dari mereka paham betul hati mereka tertuju pada siapa. Tapi, y

Review Buku 24 Jam Bersama Gaspar : Sebuah Cerita Detektif

Judul Buku       : 24 Jam Bersama Gaspar : Sebuah Cerita Detektif Penulis             : Sabda Armandio Alif Tahun Terbit    : 2017 Penerbit          : Mojok Tebal                : xiv + 228 halaman ISBN                 : 978-602-1318-48-5 Sebuah novel detektif bercerita perampokan toko emas namun tujuan utamanya menemukan kotak hitam. Sepanjang delapan bab, penulis membuat pembaca menerka isi kotak hitam. Apa alasan terbaik mencuri toko emas namun yang diincar justru sebuah kotak hitam? Namanya cerita detektif, jangan terkecoh dengan alur cerita. Bagi yang gemar mengikuti cerita detektif tentu selalu ada maksud tersembunyi dari semua cerita yang dimunculkan. Begini cerita 24 Jam Bersama Gaspar... Gaspar dan Perampokan Toko Emas Gaspar bukan nama sebenarnya, sedang merencanakan perampokan toko emas milik Wan Ali. Untuk melancarkan aksinya, Gaspar mengajak Agnes, Kik, Njet, Pongo, dan Pingi (bukan nama sebenarnya). Penggunaan nama samaran ini untuk melindung

Baalveer: antara dongeng dan modernitas

source.net Dengan memanggil namanya, dia akan datang untuk menyelamatkan. Dengan melihatnya di tv, dia muncul bak superhero abad 20 yang begitu terkenal. Julukannya ‘pahlawan penyelamat anak-anak’. Serial India sedang membanjiri tanah air. Dimulai dari film, sinetron, hingga artis dari negeri Bollywood itu dicintai tayang di Indonesia. Hampir setiap tv terdapat tayangan yang berasal dari India. Salah satu serial drama yang saat ini hadir setiap hari di tv (sebut saja antv) menjadi salah satu tayangan favorit anak-anak. Baalveer, seorang anak yang terlahir dari peri bernama Baal Peri menjadi sosok yang paling dicintai anak-anak. Dengan baju berwarna oren, berselendang merah, serta tongkat sakti sebagai senjatanya, membuat dia dijuluki pahlawan bagi anak-anak. Di sela-sela pekerjaannya menyelamatkan anak-anak, dia pun sering muncul di tv. Mengapa Baalveer di tv? Beberapa episode Baalveer, ia sering tampil untuk mengklarifikasi segala hal yang berkaitan dengan anak-anak. Ter