Hidup itu tak selamanya milik sendiri, sering kita berinteraksi dengan orang lain. Itu yang namanya hidup.
Sejujurnya
prioritas kita akan mengarah pada diri sendiri. Artinya segala sesuatu yang
berkaitan dengan diri kita akan lebih didahulukan ketimbang sesuatu itu
berhubungan dengan orang lain. Itu hal yang normal sebagai perasaan yang
dimiliki masing-masing individu.
Eitzzz..
seperti yang dibahas diawal, hidup itu artinya interaksi, dan untuk itu kita
diajarkan untuk berbagi dengan orang lain. Berbagi uang, berbagi tempat
tinggal, berbagi pekerjaan, berbagi masalah justru yang paling sering.
Kita juga
diajarkan untuk mengesampingkan urusan pribadi kita dan harus mendahulukan
kepentingan umum. Artinya kita disuruh untuk melupakan masalah atau keperluan
diri kita, kemudian kita dahulukan segala sesuatu yang berkaitan dengan orang
lain. Itulah hal yang sewajarnya jika kita tinggal di negara ini.
Tidak semua
menganggap kepentingan orang lain harus didahulukan.
Tapi
alangkah lebih baik karena hal itu sudah menjadi kebiasaan yang sewajarnya jadi
hal itu perlu dilakukan.
Rasanya
mendahulukan kepentingan umum tak selamanya hal itu mudah untuk dilakukan. Di
saat-saat tertentu pasti kita pernah dihadapkan pada dua pilihan yang sama-sama
berat. Harus memilih antara kepentingan orang banyak atau kepentingan diri kita
yang juga tidak kalah genting.
Menyeimbangkan
dua kepentingan ini memang tidak mudah.
Jika ingin
menjadi orang yang ramah maka dahulukan kepentingan umum.
Jika ingin menjadi
orang yang tidak peduli, dahulukan kepentingan pribadi.
Pilihan
selanjutnya tergantung pada pribadi masing-masing.
Silakan J
Komentar
Posting Komentar